MotoGP RiderTua.com – Di paruh pertama musim 2022, banyak penggemar yang mengeluh bahwa tidak ada lagi keseruan di MotoGP. Beberapa pembalap juga mengeluh bahwa mereka kesulitan menyalip di balapan, meskipun mereka memiliki kecepatan yang jauh lebih baik. Itulah yang terjadi, misalnya dengan Marc Marquez dan Aleix Espargaro di Le Mans atau dengan juara dunia Fabio Quartararo di Argentina. Luca Marini (Mooney VR46 Ducati) juga mengeluh usai GP Prancis. Namun, dua manajer tim dari Ducati dan Yamaha melihatnya secara berbeda.
Aerodinamika pada motor balap menciptakan vakum ekstrim di slipstream. Sebagai akibatnya dan penggunaan Rear Ride Height Devices dan di Ducati juga Front Ride Height Device menjadi lebih sulit bagi pembalap untuk menyalip lawan. Membalap di belakang motor lain juga menyebabkan ban depan lebih cepat panas, menyebabkan tekanan udara naik dan mempengaruhi handling.
Apa yang dikatakan manajer tim terhadap tuduhan bahwa inovasi teknis yang dilakukan terus-menerus membuat balapan MotoGP membosankan bagi penggemar dan pembalap?
Paolo Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati menjelaskan, “Itu sangat tergantung pada keadaan. Menurut kami, basic motor sangat mirip dengan tahun lalu. Saya tidak melihatnya sebagai the real problems, bahwa balapan seharusnya kurang spektakuler. Ya, memang benar bahwa di beberapa trek hanya ada sedikit manuver menyalip ketimbang yang biasa kami lakukan. Tapi saya tidak berpikir itu ada hubungannya dengan bagaimana motor telah berevolusi.”
“Perbedaannya dengan tahun lalu sangat kecil. Pada tahun 2021 kami melihat beberapa balapan yang menarik, misalnya di Aragon ketika Bagnaia bertarung melawan Marquez. Itu adalah salah satu pertunjukan MotoGP terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Kami juga melihat duel sengit antara Marquez dan Quartararo di Austin.”
Sementara itu Direktur tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli mengatakan, “Saya sependapat dengan Paolo. Dalam beberapa tahun terakhir kami telah memperkenalkan sejumlah perangkat. Winglet dan alat bantu elektronik memberikan keamanan lebih bagi pembalap. Seperti Ducati, motor kami sangat mirip dengan tahun lalu. Saya tidak berpikir balap MotoGP akan kurang menyenangkan tahun ini.”
Alberto Puig menegaskan pandangan ini dari sudut pandang Repsol Honda. “Ada dua sisi. Di satu sisi pendapat pembalap, yang sepenuhnya memahami motor karena dia yang mengendarainya. Di sisi lain adalah pertunjukan. Acara ini selalu dinilai oleh para penggemar,” tegas manajer asal Spanyol itu.
“Ada penyelenggara yang menetapkan aturan teknisnya. Setiap orang dapat menilai apa yang mereka lihat. Siapa pun dapat berpendapat, apakah mereka senang dengan pertunjukan yang ditawarkan atau tidak. Tapi dari sudut pandang kami, saat ini tidak banyak lagi yang bisa dikatakan ke arah ini,” pungkas manajer tim Repsol Honda itu.
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment