Categories: MotoGP

Pembalap Pendek dan 10kg Lebih Ringan, Sudah Unggul 0,2 Detik!

MotoGP RiderTua.com – Peraturan di kelas MotoGP 1000cc berbeda dengan kelas Moto2 dan Moto3 dalam hal berat. Di kelas atas itu tidak ada aturan ‘bobot minimum pembalap-plus-motor’, seperti di Moto2 dan Moto3. Jadi diantara pembalap ada ‘rumus’ yang berbunyi “Jika pembalap lebih pendek dan ringan, dia memiliki keuntungan di MotoGP”.. Banyak pembalap tinggi yang kesulitan karena ukuran motor dari tahun ke tahun semakin ramping dan kecil (contohnya nyata adalah motor KTM Danilo Petrucci dulu).. Pembalap dengan ukuran tubuh tinggi memang tidak mudah: Contoh saat ini adalah Danilo Petrucci dan Toprak Razgatlioglu di Superbike dan Luca Marini dan Aleix Espargaro di MotoGP, kecuali sebagai pembalap utama pengembangan, maka paket motor jelas akan ‘auto disesuaikan’ dengan pembalap pengembang (utama).

Sementara pembalap lain harus ngikut dan ‘nrimo’ apa yang dibuat oleh pembalap nomor satu mereka, termasuk dalam hal aero-fairing.. Kalau kalah di trek lurus 0,2 detik dalam satu lap, bagaimana kalau selama balapan 20 lap?.. Petrucci mengatakan, “Sekarang jika Anda pendek dan ringan, Anda memiliki keuntungan.. Masalah saya tahun lalu adalah trek lurus dan handicap 0,2-0,3 detik ini adalah sesuatu yang tidak bisa Anda berikan lagi di MotoGP. Jika Anda 10kg lebih ringan, Anda dapat memiliki keunggulan 0,2 detik di trek lurus, yang dalam balapan 20 lap anda akan kalah 4 detik sebelum melintasi garis finis,” katanya..?

Dengan tinggi 181 cm dan berat sekitar 80kg, Petrucci menghabiskan sebagian besar kariernya di balapan yang semakin sulit untuk mengatasi catatan waktu yang hilang dari rivalnya yang lebih ringan dalam akselerasi.

Sementara untuk Razgatlioglu, meskipun sedikit lebih tinggi dari Petrucci di 182 cm, beratnya hanya 68kg, hal ini sama dengan yang terjadi pada penantang gelar MotoGP saat ini Aleix Espargaro bedanya motor RS-GP menjadikannya sebagai pusat pengembangan, sehingga jelas paket motor sangat disesuiakan dengan kebutuhannya, termasuk yang paling penting saat ini aero-fairing.

Setelah pindah KTM semakin Sulit

Tidak ada aturan berat minimum pembalap dan motor di MotoGP menyulitkan pembalap bertubuh tinggi dan berat.. Sebagai pembalap bongsor, Petrux sempat bersinar di Ducati dan menang dua kali, namun meredup saat pindah ke KTM, “Kami melihat perbedaan antara saya dan KTM lainnya tahun lalu adalah 0,3-0,4 detik, karena saya lebih besar dan motornya semakin kecil. Saya pikir hal yang tepat adalah menempatkan bobot minimum pembalap-plus-motor, seperti di Moto2 dan Moto3,” kata Petrucci.

Ide ini adalah konsep yang sering diangkat di masa lalu, tetapi pada akhirnya tidak pernah diadopsi untuk kelas utama MotoGP 1000cc. “Beberapa pembalap yang lebih kecil akan menyesuaikan dengan menambah berat, tetapi mereka dapat menambah berat badan mereka dengan mendapatkan lebih banyak otot.. Itu cukup mudah dilakukan. Dan jika pembalap menumbuhkan otot, mereka jauh lebih kuat dan mereka bisa mengendarai motor dengan lebih baik,” lanjut Petrucci.

“Tetapi jika Anda memikirkan saya, tahun lalu saya menimbang 81kg dengan 9% lemak, yang cukup rendah di mana atlet pria biasanya memiliki 6-13% lemak tubuh.  Ya, mungkin bagi saya untuk menurunkan berat badan saya menjadi 75kg, tetapi tidak mungkin untuk mengendarai motor dengan kondisi itu. Maksud saya, saya mencoba pada awal 2018, berat saya 76kg, tetapi saya tidak punya energi (tenaga alias lemes).?

“Saya ingat, selama dua bulan, Desember dan Januari, saya hanya makan kentang dan wortel saat makan malam, dengan dua atau tiga potong brokoli. Semua dikukus.. Saya tiba di Thailand  dengan berat 5kg lebih ringan. Tapi itu tidak mungkin bagi saya untuk bertahan dalam situasi ini (cuaca panas), karena jarak dengan pembalap paling ringan masih 15kg tetapi kondisi fisik saya seperti kekuatan tubuh dan daya tahan lebih buruk,” katanya yang tentu saja merugikan.

Motor Petrucci terlihat kecil..

“Ukuran tubuh selalu menjadi masalah saya di MotoGP dan mungkin pengaturan bobot (motor plus pembalap) dapat membantu beberapa pembalap yang sedikit kesulitan. Jika Anda melihat sekarang di grid MotoGP, mereka menjadi sangat kecil. Espargaro cukup tinggi (180 cm), hanya sedikit lebih pendek dari saya, tapi dia benar-benar kurus (66kg).

Bagaimana dengan Luca Marini?, “Saya mendengar Luca Marina dengan tinggi 184 cm dan berat 69kg, yang mengeluh tentang masalah yang sama dengan saya. Ketika Anda hanya perlu mendapatkan 0,2-0,3 detik pada saat akselerasi di trek lurus, yang benar-benar dapat mengubah balapan dan kejuaraan Anda, itu sangat mengecewakan,” pungkas Petrucci.

Jelas bagi pembalap dengan tubuh ‘tidak ideal’ akan menyulitkan, karena mereka bertarung dengan para pembalap top di dunia, semua pembalap sangat bagus dalam segala hal dan kehilangan sesuatu hanya karena beberapa pembalap lebih tinggi sulit untuk diterima. Dan satu-satunya jalan adalah dengan regulasi seperti yang dilakukan di kelas Moto3 dan Moto2…

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

MG Motor Siap Rilis Mobil Baru di Indonesia

RiderTua.com - MG Motor telah sukses dalam meluncurkan dua mobil listriknya di Indonesia pada bulan lalu. Namun itu saja belum…

19 Maret 2024

Manajer Tim GASGAS Tech3 : Penasaran Melihat Aksi Acosta di Portimao, Siapa yang Dia Asapi?

RiderTua.com - Debut Pedro Acosta di MotoGP sungguh menarik. Rookie dari tim GasGas Tech3 itu langsung melaju ke Q2 dengan…

19 Maret 2024

Daihatsu Tak Mau Buru-buru Hadirkan Mobil Niaga Listrik

RiderTua.com - Daihatsu masih memimpin penjualan mobil niaga ringan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Sementara itu, segmennya kini diisi…

19 Maret 2024

Penjualan Wuling Binguo Menurun Drastis Bulan Lalu?

RiderTua.com - Wuling kini memiliki tiga mobil listrik yang dijual di Indonesia, terdiri dari Air EV, Binguo, dan Cloud EV.…

19 Maret 2024

Miguel Oliveira : Tim Trackhouse Punya Banyak Potensi

RiderTua.com - Segalanya belum berjalan baik bagi Miguel Oliveira mengingat Tim Trackhouse masih dalam tahap pengembangan. Rider asal Portugal itu…

19 Maret 2024

Toyota Masih Memimpin Penjualan Mobil di Indonesia Bulan Lalu

RiderTua.com - Toyota masih mempertahankan penjualan mobilnya di Indonesia dengan 23 ribu unit yang terjual sepanjang bulan lalu. Secara keseluruhan,…

19 Maret 2024