Categories: MotoGP

Apakah Luca Marmorini Bisa Bikin Yamaha M1 Lebih Bertenaga?

RiderTua.com – Yamaha mendatangkan Luca Marmorini (bukan Luca Marini)? seorang insinyur ahli mesin yang pernah bekerja di Formula 1 (Ferrari), untuk mendongkrak power Yamaha M1 (sebagai konsultan mesin selama 2 tahun ke depan). Dalam dua balapan di Mugello dan Montmelo dengan start-finish lurus lebih dari 1 km, hal ini membuat takut pembalap Yamaha dan membuat mereka putus asa. Dan nyatanya, top speed Fabio Quartararo sekali lagi kalah antara 8 sampai 11 km/jam dari Ducati. Meski demikian, pembalap asal Prancis itu mencetak 45 dari kemungkinan 50 poin di GP Italia dan Spanyol dalam waktu 8 hari. Di klasemen, El Diablo kini unggul 22 poin dari Aleix Espargaro yang menmpati peringkat 2.

Apakah Luca Marmorini Bisa Bikin Yamaha M1 Lebih Bertenaga?

Pada tahun 2020, Fabio meraih 3 kemenangan di tim satelit Petronas. Kemudian menorehkan 5 kemenangan pada tahun 2021 setelah bergabung dengan tim pabrikan Yamaha. Dan di musim 2022, pembalap berusia 23 tahun itu sudah merayakan 2 kemenangan setelah 9 dari 20 balapan.

Kini Fabio Quartararo menjadi sama berharganya bagi Yamaha, seperti halnya Marc Marquez dalam performa terbaiknya di Repsol-Honda saat memenangkan 6 dari 7 Gelar MotoGP mulai dari 2013 hingga 2017.

“Saya meraih kemenangan MotoGP ke-10 saya pada hari Minggu. Saya pikir kami berada di jalur yang benar untuk masa depan,” ujar Quartararo yang meninggalkan masa remajanya untuk tinggal di Spanyol, karena meraih kesempatan berlatih dengan lebih baik dan ambil bagian dalam balapan CEV Repsol 125cc (dia memenangkannya ketika berusia 14 dan 15 tahun dengan Honda). Oleh karena itulah, balapan di Barcelona dan di Le Mans adalah balapan kandangnya.

“Saya hadir di acara penyerahan piala pada hari Minggu setelah sesi pemanasan tanpa sepatu dan sarung tangan. Jumlah orang Prancis yang nonton di tribun hampir sama dengan jumlah orang Spanyol. Adalah sesuatu yang sangat istimewa bisa mendengar lagu kebangsaan Prancis di podium,” ujar El Diablo.

Mereka tak bisa merayakan kemenangan itu berlama-lama, karena mereka harus langsung mempersiapkan untuk tes IRTA di Circuit de Barcelona-Catalunya esok harinya pada hari Senin.

Beberapa pengamat mendengar suara yang tidak biasa dari sistem pembuangan Yamaha YZR-M1 selama tes pada hari Senin. Tapi tentu saja Yamaha tidak dapat menempatkan spesifikasi mesin baru-nya di trek pada bulan Juni. Untuk tujuan ini, Yamaha memperkerjakan insinyur mesin Formula 1 Luca Marmorini sebagai konsultan mesin selama 2 tahun ke depan.

BTW, Luca Marmorini yang kini berusia 61 tahun, belajar di Fakultas Teknik di Universitas Pisa pada 1980-an. Setelah lulus pada tahun 1986 dan menerima gelar doktor pada tahun 1990.

Setelah bekerja di Massachusetts Institute of Technology, insinyur asal Italia itu (mempunyai dua anak dan tinggal di Modena) memegang berbagai jabatan penting di motorsport. Pada tahun 1990, dia bekerja di Scuderia Ferrari di mana untuk pertama kali dia bertanggung jawab untuk pengembangan mesin dan kemudian dalam di bidang penelitian dan pengembangan. Di Ferrari, dia bekerja hingga tahun 1999.

Kemudian Marmorini bekerja di Toyota Racing di Cologne untuk proyek F1 dan terlibat dalam pengembangan mesin balap V10 dan V8 di Jepang.

Pada tahun 2009, ahli mesin itu kembali ke Scuderia dan mengambil alih manajemen departemen mesin. Setelah penampilan Scuderia mengecewakan pada tahun 2014, yang oleh manajemen tim terutama dikaitkan dengan rusaknya mesin 059/3, kontrak antara Marmorini dan tim balap Ferrari berakhir sebelum waktunya pada Juli 2014. Dia harus pergi karena alasan politik, katanya pada saat itu.

Fabio Quartararo mempercayai para petinggi Yamaha dan yakin bahwa Jepang akan dapat mengambil langkah serupa dalam hal performa mesin untuk 2013 seperti yang dilakukan Suzuki setelah musim 2021.

“Kami hanya mencoba pemetaan mesin yang sama sekali berbeda pada hari Senin, karena kami pikir itu mungkin membantu menemukan lebih banyak power. Tapi kami tidak memiliki sesuatu yang baru. Kami tidak mencoba sesuatu yang penting, yang benar-benar dapat membuat perbedaan. Dan pemetaan yang berbeda tidak akan mengubah suara mesin,” pungkas Quartararo. (Artikel ini bukan untuk narasi konten Youtube..! see: terms-of-service-Copyright)

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024

Marco Bezzecchi : Kami Belum Mencetak Satu Poin Pun di Sprint Race

RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…

25 April 2024