RiderTua.com – Pecco Bagnaia mengawali MotoGP musim 2022 dengan sejumlah kesulitan. Tapi setelah GP Argentina, pembalap Ducati-Lenovo itu seperti kembali menemukan jati dirinya. Namun sayang, rider asal Italia itu mengalami crash parah di sesi kualifikasi GP Portimao. Meski masih merasakan sakit pada bahunya tapi dengan spektakuler, pembalap berusia 25 tahun itu mampu melesat bak roket dari start paling terakhir dan berhasil finis di posisi ke-8. Pada balapan selanjutnya di Jerez, dia mendominasi seluruh sesi pada hari Sabtu dan pada akhirnya tak tersentuh mulai start hingga finis. Sungguh kemenangan yang luar biasa meski sempat mengalami tekanan dari juara dunia 2021 Fabio Quartararo (Yamaha). Masih ada 15 seri lagi untuk pembuktiannya, namun semua pembalap juga butuh optimisme, “Saya siap untuk perebutan gelar dunia musim ini,” tegas Pecco optimis.
Pecco Bagnaia: Siap untuk Perebutan Gelar Dunia
Saat Pecco ditanya, apakah memenangkan balapan di Jerez secara emosional sebanding dengan kesuksesan MotoGP pertamanya di Aragon 2021? “Kemenangan pertama saya di Aragon tahun lalu hanyalah kemenangan pertama. Secara emosional itu luar biasa bagi saya. Pertarungan di Aragon sangat sulit bagi saya,” kata murid VR46 itu usai GP Spanyol.
“Kemenangan di Jerez juga luar biasa, itu salah satu yang terbaik karena datang setelah mengalami masa yang sangat sulit. Kami belum berhenti bekerja sejak awal musim dan akhirnya kami mulai menunjukkan potensi motor. Saya tahu betapa bagusnya motor ini, tetapi sangat sulit untuk menunjukkannya,” imbuhnya.
Apakah Bagnaia harus mengubah gaya balapnya agar lebih cepat dengan motor pabrikan yang baru? “Tahun lalu, kecepatan menikung saya sangat baik. Tahun ini motor punya karakter yang sedikit berbeda. Dan saya sedikit merubah gaya balap dari tahun lalu. Pada dua pekan terakhir saya mencoba memasuki tikungan lebih cepat. Tidak mudah untuk mengubah sesuatu seperti itu, karena kami bekerja dengan cara yang berlawanan tahun lalu. Kami membuat perubahan ini dan saya lebih cepat di tikungan,” jawab anak didik Valentino Rossi itu.
Ketika ditanya tentang cedera bahunya saat bertarung melawan Fabio di Jerez, peringkat 5 dalam klasemen itu menjawab, “Tidak mudah untuk menahan Fabio tetap di belakang saya. Karena itu bukan selisih 1 atau 3 detik, tetapi hanya 0,5 detik. Dalam situasi seperti ini, sangat mudah untuk membuat kesalahan. Ini tentang membalap dengan sempurna. Itu sebabnya saya tidak punya waktu untuk memikirkannya. Aspek utamanya adalah menjadi lebih cepat.”
Apakah Pecco optimis mampu bertarung untuk memperebutkan gelar dunia melawan Quartararo? “Saya berharap bisa kembali bertarung untuk memperebutkan gelar lagi tahun ini. Itu target utamanya,” pungkas rekan setim Jack Miller itu.