RiderTua.com – Valentino Rossi pensiun pada November lalu. Sekarang Marc Marquez juga terpaksa harus istirahat. Apakah ini sebuah kemunduran besar untuk Kejuaraan Dunia MotoGP?.. Bos Dorna angkat bicara, “Sebagai promotor Kejuaraan Dunia, kami tidak terpengaruh dengan itu. Tapi saya pikir Kejuaraan Dunia MotoGP dalam kondisi yang fantastis. Di semua balapan, banyak pembalap berada dalam 0,1 detik. Tentu saja saya lebih suka jika kami memiliki Rossi dan Marquez bersama kami. Tapi Kejuaraan Dunia MotoGP tetap menarik bahkan tanpa keduanya,” kata Carmelo Ezpeleta.
MotoGP Tanpa Rossi dan Marquez? Carmelo Ezpeleta: Tak Terpengaruh!
Apakah Honda dan Marc Marquez harus merelakan peluang meraih gelar juara dunia jika comeback tidak bisa dilakukan hingga Le Mans pada pertengahan Mei atau bahkan nanti?
Ezpeleta menjawab, “Marquez seharusnya tidak berpikir tentang memenangkan kejuaraan dunia, tetapi hanya tentang balapan individu. Musim masih panjang, kami memiliki 21 seri yang direncanakan. Itu juga akan tergantung pada hasil pembalap lain. Jika setiap pembalap hanya memenangkan satu balapan, Marc masih bisa bersaing memperebutkan gelar jika dia bisa konsisten.”
Marc Marquez tidak mengubah jargonnya ‘menang atau crash’ bahkan setelah banyak mengalami cedera. Joan Mir merebut gelar juara dunia 2020 dengan hanya menorehkan 1 kemenangan. Sedangkan pada musim 2019, Marquez membukukan 12 kemenangan dan 6 kali finis di tempat kedua. Waktu itu dia terpaut 151 poin dari runner-up Andrea Dovizioso di klasemen pembalap. Tampaknya masa-masa itu sudah berakhir.
Ezpeleta menambahkan, “Ya. Pasti ada lebih banyak pesaing sekarang. Saya berharap Marc Marquez bisa membalap lagi di Portimao. Jika dia mencapai hasil yang layak di sana, dia memiliki peluang untuk memperebutkan posisi teratas pada 2022. Saya tidak tahu apakah dia bisa menang atau tidak. Tetapi jika dia bertarung untuk kemenangan di setiap seri, dia bisa berada di posisi penantang gelar.”
Marquez mengalami 2 kali crash dalam 6 menit di kualifikasi-1 GP Mandalika. Pertanyaannya, bukankah setiap pembalap harus diperiksa oleh dokter balap setelah crash sebelum dia kembali melibas trek dengan kecepatan 350 km/jam? “Para dokter selalu melakukan pemeriksaan kesehatan setelah crash parah. Itu adalah hak yang kami miliki dan yang kami lakukan setelah highside dalam sesi pemanasan. Tetapi jika crash itu tampak tidak berbahaya, kami tidak campur tangan,” imbuh bos Dorna itu.
Usai GP Indonesia, Stefan Bradl mengatakan bahwa 5 dari 6 pabrikan bisa menjuarai Gelar Dunia 2002, kecuali Aprilia. “Benar, tapi kini Aprilia juga semakin kuat. Aleix Espargaro terus bertarung di barisan teratas tahun ini,” pungkas Carmelo Ezpeleta. (Artikel ini bukan untuk narasi konten Youtube..!)