RiderTua.com – Davide Tardozzi dari Ducati dan Pit Beirer dari KTM mengatakan bahwa motor yang mudah tidak lagi cukup baik untuk memenangkan kejuaraan di MotoGP. Mereka berdua sepakat bahwa pembalaplah yang harus ‘bertarung’ dengan motor untuk menjinakkannya. Bos Ducati-KTM: Motor yang mudah tak lagi cukup untuk menangkan kejuaraan, sindir Yamaha?
Apakah Honda setuju dengan anggapan mereka?.. Takeo Yokoyama (Honda) mengatakan bahwa dia tidak yakin bahwa pembalap harus selalu ‘bertarung’ dengan motornya. Atau bahwa motor yang mulus ( Yamaha dan Suzuki) tidak dapat memenangkan gelar dunia. Namun menurut bos teknis Honda itu bahwa bukan DNA Honda untuk membuat motor MotoGP yang halus.
Jadi tugas Honda adalah memenangkan perlombaan, bukan untuk membuat pembalap lebih mudah.. Masih ingat kata-kata Yokoyama pada Cal Crutchlow ? : ” Di Honda MotoGP Anda harus bertarung ( menjinakkan motor) dan itulah sebabnya kami membayar Anda!”….
Setelah regulasi penyeragaman elektronik diberlakukan Dorna, tidak ada kata mudah bagi setiap tim yang punya kendala beradaptasi dengan ECU. Beberapa pengamat balap setuju sekarang adalah era dimana motor lebih sulit dikuasai karena spek elektronik yang tidak membuat semua paket motor menjadi ‘Smooth’..
Adalah Manajer Teknis HRC, Takeo Yokoyama yang mengamini sebagian pendapat itu.. Menurutnya dengan ECU diseragamkan memang akan berdampak semakin sulitnya motor Honda dikendalikan. Salah satu alasannya karena setiap tahun HRC meningkatkan power dan torsi, sehingga menjadi lebih sulit untuk mengatur perilaku motor. Tetapi juga, pada dasarnya Honda memang tidak pernah semudah itu dikendarai. Karena bahkan dengan perangkat lunak pabrikan sendiri dan ban Bridgestone, Honda selalu liar dan sulit..
Jika kita melihat Yamaha, motornya selalu halus dan mengalir. Setiap pembalap baru yang melakukan debutnya di tim garputala kebanyakan moncer atau bersinar seperti kedua pembalap Prancis ( Zarco dan Quartararo) dan banyak contoh lainnya.. Suzuki bangkit dengan Vinales dan Rins..
Jika kita gabungkan ketiga pendapat “petinggi tim balap” tadi maka: Memang motor yang mudah saja tidak cukup untuk menang. Fakta ini terbukti di Yamaha, mereka selalu lincah menari-nari di tikungan, namun di trek lurus dilibas lawan. Namun justru yang perlu diwaspadai Ducati dan KTM ( yang mengatakan motor mudah belum tentu juara) adalah: Bagaimana jika Yamaha dan Suzuki bisa meracik motor mudah namun juga kuat..?
Takeo Yokoyama ( Honda) yakin dengan DNA dan filosofi masing-masing tim pabrikan, mereka bisa juara.. Berseberangan dengan pendapat Davide Tardozzi (Ducati) dan Pit Beirer (KTM).. Kalau menurut sampeyan piye mas bro?
This post was last modified on 2 Desember 2019 16:24
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…
RiderTua.com - Kemenangan pertama musim ini untuk tim Pramac dan Jorge Martin, kandidat gelar MotoGP 2024 dan mengincar tujuan bersejarah: tim…
RiderTua.com - Baru dua seri berlalu dan kecintaan banyak penggemar MotoGP terhadap Pedro Acosta sudah meroket. Bukan karena bakatnya saja,…
Leave a Comment