Categories: MotoGP

Motor RC213V 2022 Terburuk dalam Sejarah Honda?

RiderTua.com – Apakah bisa dikatakan, motor RC213V 2022 terburuk dalam sejarah Honda?.. Foto kaki kanan Bradl yang melepuh beredar di media sosial selama beberapa hari terakhir. Demikian juga dengan foto Pol Espargaro, yang tampak mencelupkan kaki kanannya di air dingin usai balapan. Seperti efek domino, episode-episode seperti itu tiba-tiba muncul kembali seperti yang dialami Takaaki Nakagami di Malaysia, yang dengan rasa sakit yang luar biasa dia meminta timnya untuk melepas sepatu boot kanannya karena alasan yang sama.

Di Sachsenring, kondisi fisik para pembalapnya sangat memprihatinkan. GP Jerman musim ini menggarisbawahi betapa RC213V memang benar-benar ‘motor pemakan pembalap’ yang sangat menguras fisik dan psikologi para pembalapnya. Hal ini melukiskan situasi yang sangat mengkhawatirkan. Bahkan Honda tidak bisa lagi terlalu bergantung pada Marquez yang sudah cedera, jika crash lagi akan memperparah kondisinya. Bagian terburuk dari krisis Honda MotoGP bukanlah kekalahan bersejarah dalam daftar hasil, tapi motornya!

Krisis Honda: Yang Terburuk Bukan Hasil Tapi Motornya

Setelah balapan 30 lap, tes rider HRC sekaligus pembalap pengganti Marc Marquez Stefan Bradl menyuarakan dengan lantang apa yang sebelumnya hanya bisa dibisikkan di paddock. “Apa yang terjadi di Honda tidak dapat diterima,” kata pembalap asal Jerman itu setelah bertarung meski mengalami luka bakar pada kaki dan tangan (finis di posisi ke-16 atau yang terakhir).

Bradl juga menjelaskan bahwa, dia terpaksa memotong celah di depannya untuk mencari udara sejuk untuk melawan panas membakar yang terpancar dari bawah penutup mesin motornya.

Sulit Dikendarai

Honda RC213V selalu menjadi motor yang sulit dikendarai, dan selalu menjadi bagian dari DNA-nya. Berapa kali kita mendengar dari Marc Marquez bahwa itu adalah motor yang sangat menuntut yang harus dia ‘jinakkan’ dan itulah satu-satunya cara untuk menjadi kompetitif. Dan selama 7 tahun, mulai 2013 hingga 2019, hanya Marc yang mampu melakukannya. Mengambil risiko yang dituntut motor, dengan cemerlang pembalap berusia 29 tahun itu meraih enam gelar MotoGP. Tetapi di lain sisi, dia juga mengalami banyak crash yang luar biasa. Tercatat dia crash sebanyak 120 kali dalam 7 musim.

Yang paling mengkhawatirkan sekarang adalah situasi Honda masih jauh dari kata membaik. Sebaliknya, itu diperparah dengan diperkenalkannya Honda 2022. Motor yang dengan konsep revolusionernya, di atas kertas seharusnya lebih ramah pembalap dibandingkan dengan pendahulunya. Sementara itu, jelas bahwa motor baru ini bukan hanya sebuah kegagalan, tetapi sebuah ‘motor pemakan pembalap’ yang disebutkan di awal. Di sini data statistik berbicara.

Dalam 10 balapan musim ini, Alex Marquez telah 12 kali crash, Pol Espargaro 10 kali, Marc Marquez sangat sering (dia menghentikan musim setelah GP Mugello untuk menjalani operasi humerus keempat), Nakagami 6 kali, dan Bradl 5 kali (dalam empat balapan di musim 2022). Dengan kata lain, di pertengahan musim saja pembalap Honda mengalami total 43 kali crash. Dan kita harus ingat bahwa, ini baru 10 balapan. Bagaimana jika dihitung hingga akhir musim, harus berapa kali lagi pembalap Honda crash sebagai ‘korban’?

Tidak mengherankan, mental pembalap Honda berada pada titik terendah sepanjang masa. Mundurnya Pol Espargaro dari balapan sangat mencolok. Karena, ketika ditanya siapa satu pembalap yang tangguh dan berani, itu adalah Pol. Kita harus angkat topi untuknya mengingat pembalap berusia 31 tahun itu kehilangan tempatnya di skuat pabrikan Repsol Honda di akhir musim, namun dia terus memberikan segalanya untuk Honda.

Hal ini disebabkan dua kali crash di FP1 GP Jerman, yang mengakibatkan tulang rusuk Pol memar parah. Itu akan menjadi alasan yang cukup untuk menyerah. Tapi Pol terus melanjutkan balapan selama dia bisa, tapi akhirnya dia harus menyerah juga dan berakhir dengan kakinya di celupkan di ember berisi air dingin dan tangannya dikompres kantong es.

Seperti disebutkan di awal, hasil bukanlah satu-satunya aspek yang paling mengkhawatirkan dari situasi Honda saat ini. Kesejahteraan fisik pembalap adalah yang terpenting dan mengingat apa yang terjadi di Sachsenring, seseorang harus bertindak. Dan jika tindakan ini tidak keluar dari garasi tim, seseorang dari Jepang harus turun tangan.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Bermesin 2 Silinder Harganya Rp 60 Jutaan, Suzuki Rilis GSX-250R Model Baru

RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…

24 April 2024

Daihatsu Lanjutkan Produksi Rocky-Raize di Jepang

RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…

24 April 2024

Citroen Menjual C3 Aircross Dengan Harga Terjangkau Karena Ini

RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…

24 April 2024

Tesla Turunkan Harga Mobil Listriknya Lagi?

RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…

24 April 2024

Honda Mobilio Baru Terjual 194 Unit di Q1 2024

RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…

24 April 2024

‘Rolling in the City’ dengan New Honda Stylo 160

RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…

24 April 2024