RiderTua.com – Selain Marc Marquez, tidak ada pembalap yang menang di Repsol-Honda selama hampir 5 tahun. Pembalap lain hanya berada di antara peringkat 12 dan 18 dalam klasemen. Dan tren menurun ini terus berlanjut. Satu-satunya kisah sukses Honda di MotoGP adalah suksesnya operasi Marc Marquez. Namun, tim dari Repsol atau LCR tidak bertanggung jawab atas hal ini, melainkan para dokter di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota/USA. Setelah memenangkan 6 gelar bersama Marquez dalam 7 tahun mulai 2013 hingga 2019, motornya tidak terlalu buruk, terutama karena Marc meraih tiga kemenangan lagi pada 2021 setelah comeback. “Dengan satu tangan,” seperti yang ditekankan manajer tim Repsol Honda Alberto Puig di GP Jerman.
Setelah kemenangan beruntun Marc Marquez, Honda mengalami kegagalan pertama. Ketika Marc cedera dan terpaksa istirahat dalam waktu yang cukup lama, tiba-tiba Joan Mir (Suzuki) dan Fabio Quartararo (Yamaha) memanfaatkan peluang mereka dengan sempurna. Pada saat yang sama Ducati sukses meraih kemenangan, podium, dan pole position dengan semakin banyak pembalap papan atas yang mereka miliki. Tim pendatang baru yakni KTM dan Aprilia juga semakin menonjol setelah meraih podium pertama dan kemudian merayakan kemenangan di MotoGP. KTM meraih enam kemenangan dan sejauh ini Aprilia baru satu.
Pabrikan Eropa semakin maju. Dari 10 balapan MotoGP pada 2022, Ducati meraih 5 kemenangan, KTM satu, Aprilia juga satu, sementara Yamaha tiga.
Kita hampir tidak dapat menemukan kosakata yang tepat untuk kesengsaraan Honda saat ini, bahkan istilah-istilah seperti kacau, bencana, atau titik terendah menggambarkan situasi yang Honda alami. Mirisnya, Honda tidak mau mengakui kegagalannya. Dalam 2 tahun tidak ada suara yang mengkritik diri mereka sendiri.
Tidak dapat disangkal bahwa Honda telah terjebak dalam pengembangan Honda RC213V selama 3 tahun. Setelah Marquez mengalami 35 kali crash pada tahun 2019, dia langsung meminta sasis yang lebih seimbang.
Sementara itu, Honda telah tenggelam ke level di bawah standar. Hanya pembalap yang seharusnya menganggur yang ingin naik RC213V, seperti Joan Mir. Pemenang lainnya lebih memilih untuk tetap menggunakan merek mereka yang telah terbukti moncer.
Tim Repsol Honda telah mengubah dirinya dari tim elit dan mewah menjadi tim papan bawah di MotoGP (peringkat paling buncit di klasemen pabrikan dengan 81 poin).
RiderTua.com - Menjelang balapan MotoGP kandang pertamanya di Jerez, Pedro Acosta mengatakan, "Senang rasanya berada di sini untuk pertama kalinya sebagai…
RiderTua.com, Jerez de la Frontera - Jumat (26/4/2024), Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez, membuat catatan waktu terbaik pada Latihan Bebas…
RiderTua.com, Jerez de la Frontera - Jumat, 26 April 2024, Dalam sesi Latihan Bebas Moto2 Alonso Lopez mampu membuktikan menjadi…
RiderTua.com, Jerez de la Frontera - Jumat (26/4/2024), Pembalap CFMoto Aspar Racing, David Alonso menjadi yang tercepat dalam Latihan Bebas…
RiderTua.com - Chery telah sukses dalam menjual Omoda E5 di Indonesia sejak diluncurkan bulan Februari lalu. Mobil SUV listrik ini…
RiderTua.com - Pada konferensi pers di Jerez, Jorge Martin menjelaskan bahwa dia masih perlu meningkatkan diri di GP Spanyol. Rider…
Leave a Comment