RiderTua.com – Pol Espargaro: Bergabung dengan Honda adalah keputusan karir terbaik… Rider Repsol Honda MotoGP itu menyelesaikan tes pra-musim di Mandalika selama 3 hari pada Februari lalu dengan mencatatkan waktu terbaik. Tapi sayang, saat race 1 minggu yang lalu Honda tidak dapat menemukan solusi untuk ‘casing baru’ ban belakang Michelin yang lebih keras untuk balapan. Pabrikan ban asal Prancis itu mengubah alokasi ban karena suhu Mandalika yang tinggi. Pol Espargaro harus puas finis ke-12. Banyak yang mengatakan: Jika melihat juniornya di KTM: Brad Binder (menang 2 kali) dan Miguel Oliveira (menang 4 kali), apakah Pol yang ikut mengembangkan KTM sejak dini sebenarnya sudah bisa menang berkali-kali dengan motor KTM yang sudah sangat dikenalnya?.. Kenapa dia justru kesulitan di Honda, berikut ‘pembelaan’ Pol..
Pol Espargaro: Bergabung dengan Honda Adalah Keputusan Karir Terbaik
Setelah Marc Marquez dilarang balapan oleh dokter, otomastis Pol menjadi petarung tunggal Repsol Honda. Musim MotoGP keduanya bersama pabrikan motor terbesar di dunia itu dimulai dengan awal yang menjanjikan di Qatar dengan sempat memimpin 17 lap dan berhasil naik podium.
Dalam sebuah wawancara usai balapan di Mandalika, tempat digelarnya GP Indonesia pertama sejak 1997, Pol Espargaro mengatakan, “Ini sangat berbeda dari yang biasa kami lakukan. Aneh karena pantainya sangat dekat dengan sirkuit. Sebelumnya kami hanya melihat Phillip Island, tapi di sana jauh lebih sejuk dan tidak banyak tanaman hijau dan pepohonan. Benar-benar aneh memiliki gunung dan pantai, panas dan kelembapan, tetapi selalu menyenangkan untuk melihat hal-hal yang berbeda.”
Saat Pol ditanya, seberapa sulit musim 2021 baginya? Kelihatannya RC213V tidak cocok untuk dia, tahun pertamanya bersama Repsol Honda dimulai dengan awal yang buruk.
Pembalap asal Spanyol yang tinggal di Andorra itu menjawab, “Saya tidak pernah mempertimbangkan bahwa saya mungkin telah membuat keputusan yang buruk. Karena begitu kita memutuskan, kita harus melakukannya dengan semua yang kita miliki.”
“Jika kita membuat pilihan yang salah, itu bukan karena kita tidak memikirkannya, tetapi karena itu bisa saja terjadi. Saat saya membuat keputusan, saya yakin itu adalah pilihan terbaik bagi saya. Saya masih percaya itu adalah keputusan terbaik bagi saya, untuk karir saya,” imbuhnya.
Motor KTM Mirip atau Beda dengan Honda?
Pembalap berusia 30 tahun itu menambahkan, “Sejak saya memulai musim, tentu saja saya merasa segalanya jauh lebih sulit dari yang saya perkirakan. Tapi saya juga berpikir itu normal dengan tim baru dan motor baru. Dan sangat berbeda dari KTM, meskipun saya akan berpikir itu sangat mirip. Tapi seiring berjalannya waktu, itu menjadi lebih baik.”
“Awal yang sulit bagi saya dan semua orang. Tidak adanya Marc di tim membuat saya lebih sulit karena meskipun sangat sulit bagi saya, saya masih menjadi Honda tercepat sepanjang waktu. Itu tidak normal dan itu juga membuatku kesulitan. Saya memiliki pertanyaan yang tidak dapat saya temukan jawabannya. Itu adalah masalah besar.”
Seberapa besar beban yang Pol tanggung dengan podium pertamanya sebagai pembalap Honda di Misano? “Itu semacam penebusan, tetapi tidak terlalu banyak karena kesalahan yang kita lakukan sudah salah. Tapi itu menunjukkan bahwa saya bisa melakukannya jika semuanya cocok. Saya bisa cepat dengan motor ini, tetapi mengapa sering gagal? Lebih dari sekedar mengeluarkan, itu konfirmasi dari apa yang saya butuhkan untuk menjadi cepat,” lanjut pembalap adik Aleix Espargaro (Aprilia) itu.
“Oke, motor bekerja satu arah, jadi begini. Itu bagus, tapi itu tidak datang dari podium, itu datang dari tes pra-musim Misano. Kami melewati banyak hal dan tiba-tiba ada set-up yang membuat saya lebih percaya diri dan memungkinkan saya untuk balapan seperti yang saya inginkan.”
Sekarang Honda dibuat dengan konsep baru, di mana seharusnya lebih cocok untuk semua pembalap. Namun apa masalahnya? “Saya benar-benar berpikir, sekarang motornya lebih sejalan dengan pabrikan lain. Dulu motor bekerja sangat berbeda dalam hal grip belakang, traksi belakang, dan konfigurasi saat masuk tikungan. Bisa dibilang itu tidak terasa seperti dibuat untuk ban ini. Pabrikan lain untuk alasan apa pun, mampu beradaptasi dengan ban ini dengan sangat cepat. Tapi Honda versi lawas sedikit menyimpang ke arah lain,” kata Pol.
“Saya pikir kami kembali kuat tahun ini. Saya merasa motor lebih memahami ban Michelin dan sepanjang tahun kami jauh lebih baik dalam memahami masalah yang kami hadapi. Motor baru didasarkan pada solusi yang kami pikirkan tahun lalu. Apa yang ingin kita capai, telah kita capai,” pungkas Espargaro muda itu…