RiderTua.com – Persaingan di kelas MotoGP semakin ketat, adu teknologi menjadi hal yang tak terhindarkan. Yamaha di 2019 memang hanya mampu memenangkan dua balapan, namun tanpa disadari tim Jepang itu sedikit demi sedikit mulai menutup celah dengan Honda dan Ducati. Performa Yamaha membaik setelah dipimpin Takahiro Sumi?
Kilas balik peristiwa sebelum musim ini di Yamaha, ketika hasil tahun 2018 mengecewakan, pemimpin proyek, Kouji Tsuya, dipaksa untuk meminta maaf kepada pembalap Maverick Vinales dan Valentino Rossi di depan umum dan kemudian Yamaha ‘memecatnya’ dan diganti dengan Takahiro Sumi.
Alasan meningkatnya M1 secara bertahap ini adalah mesin yang lebih baik, elektronik yang lebih baik dan lebih sedikit bermain-main dengan sasis, terutama agar Maverick Vinales dapat lebih fokus pada memperbaiki gaya balapnya. Kedatangan rookie Fabio Quartararo juga membantu memacu Vinales dan Valentino Rossi.
Ada satu perubahan besar lainnya di Yamaha pada tahun 2019. Pada bulan Januari lalu, Yamaha memiliki pemimpin grup MotoGP baru, Takahiro Sumi. Latar belakang Takahiro Sumi adalah ahli dalam desain sasis, jadi dia tahu manfaat bagaimana menjaga agar sasis tetap stabil ( salah satu keunggulan Yamaha).
Takahiro Sumi bergabung dengan proyek MotoGP Yamaha pada akhir 2003, tepat sebelum Rossi. Dia kemudian bekerja pada desain motor produksi massal, sebelum kembali ke MotoGP lagi pada 2010.
Pendahulunya, Kouchi Tsuji (mantan kepala divisi Yamaha Racing ), yang berada di sana selama bertahun-tahun ternyata membuat kejayaan Yamaha menjadi lesu. Tsuji dipindahkan ke divisi kelautan (Yamaha Marine) beberapa bulan yang lalu. Yamaha marine bergerak dibidang pembuatan motor tempel, kendaraan air (motor air), kapal rekreasi, kolam FRP (fiber glass reinforced plastic), kapal penangkap ikan dan kapal Jepang.
Diakui oleh Takahiro Sumi, era MotoGP 2017 Yamaha mengalami kebingungan dalam pengembangan motor. Tahun ini mereka memulai dengan menemukan pengaturan (set-up) dasar yang baik. Sekarang pengaturan motor sangat stabil, untuk semua kondisi lintasan.
Pengaturan dasar Yamaha saat ini bukan hanya pengaturan sasis, tetapi juga elektronik, meningkatkan akselerasi dan pengereman mesin (engine brake). Perbedaannya saat ini adalah Yamaha mencoba dari semua sudut untuk mengatasi masalah. Yamaha akui mereka terlambat melakukan ini, harusnya sudah dilakukan dua tahun lalu…
Yamaha M1 saat ini juga tidak kalah dari Suzuki dalam menjaga keawetan ban belakang. Buktinya sekarang M1 dapat memilih opsi ban belakang yang lebih lembut daripada sebelumnya.
Dibandingkan dengan spesifikasi mesin 2018, Yamaha M1 2019 sudah dimodifikasi setiap komponen agar memiliki karakteristik yang lebih halus yang memudahkan pembalap untuk mengontrolnya. Akhirnya mereka menemukan akselerasi yang lebih baik. Namun dari semua itu juga peran pengaturan elektronik yang lebih baik. Juga, adaptasi pembalap adalah elemen kunci lain.
This post was last modified on 11 Desember 2019 12:14
RiderTua.com - Mitsubishi memiliki beberapa mobil SUV yang dijualnya di pasar global. Salah satunya ASX, yang sebenarnya merupakan versi Eropa…
RiderTua.com - Ketika berbicara tentang sirkuit Jerez, Fabio Quartararo teringat kembali kesuksesannya di masa lalu. Dalam 4 tahun terakhir, rider…
RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…
RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
Leave a Comment