Repsol Honda Team RiderTua.com – Joan Mir hanya tinggal menghitung hari bertarung dengan Suzuki GSX-RR di MotoGP. Entah ada korelasi atau tidak, sejak pabrikan asal Hamamatsu itu mengumumkan mundur dari dunia balap motor, performa pembalap berusia 24 tahun itu juga ikutan melorot. Kini dia hanya menempati peringkat 8 dalam klasemen di 11 dari 20 race musim ini. Sejak beberapa bulan yang lalu, nama Mir selalu dikaitkan dengan Repsol Honda untuk menjadi pengganti Pol Espargaro (pindah ke Tech3 KTM). Namun hingga detik ini, Honda belum juga mengkonfirmasi penandatanganan kontrak dengan rider asal Spanyol itu. Padahal rekan setimnya Alex Rins sudah resmi bergabung ke LCR Honda. Apa yang sebenarnya terjadi? Manajernya Paco Sanchez memberikan beberapa jawaban.
Pekan ini, Alex Rins telah dikonfirmasi sebagai pembalap dengan tim LCR Honda Castrol. Mengapa hingga saat ini masih belum ada kesepakatan antara Repsol Honda dan Joan Mir? “Kita harus menanyakan pertanyaan itu kepada Alberto Puig. Saya tidak tahu kenapa keputusan ini ‘seret’ seperti itu,” tegas Paco Sanchez.
Ada asumsi liar yang mengaitkan Pedro Acosta dengan HRC. “Saya pikir Acosta bukan alasan karena dia harus bertahan di Moto2 untuk 1 tahun lagi. Dia belum siap untuk melompat ke MotoGP. Dia pembalap yang bagus, dia punya masa depan yang bagus di depannya. Tapi dia masih membutuhkan lebih banyak pengalaman. Kita tidak bisa meletakkan beban Honda di pundak pembalap yang sangat muda ini, saya pikir dia cukup pintar untuk itu,” lanjut manajer asal Spanyol itu.
Namun Sanchez tidak mau memperdebatkan hal itu. Bakat luar biasa berusia 18 tahun itu akan kembali membalap di tim Red Bull KTM Ajo di kelas Moto2 pada 2023. “Pedro Acosta mempunyai kontrak tetap dengan kami selama 2 tahun Moto2. Lagi pula, dia ingin tinggal bersama kita,” tegas pemilik tim Aki Ajo.
“Jelas aspek finansial Joan tidak sebanding dengan seorang rookie karena dia adalah Juara Dunia MotoGP. Bagi saya, Honda adalah pabrikan nomor 1 di dunia. Meski demikian, selalu saja bisa terjadi bahwa mereka mengalami momen yang sulit,” lanjut Sanchez yang juga bertindak sebagai manajer pembalap Tech3 KTM Remy Gardner.
“Suzuki bak Atletico Madrid, Honda seperti Barcelona atau Real Madrid,” ujarnya membandingkan MotoGP dengan sepak bola.
Sanchez menambahkan, “Kita harus menang setiap tahun, tempat kedua sangat menghancurkan. Jadi saya pikir mereka mempunyai kekhawatiran. Bukan hanya satu atau dua orang yang membuat keputusan, tetapi sebuah tim yang mempertimbangkan semua aspek.”
Apakah terjadi kesalahan dalam negosiasi? “Joan tidak mengkhawatirkan apa pun. Dia tahu bahwa hanya Marc Marc yang mengenal motor ini sepanjang karirnya. Dia yakin dia akan menandatangani kontrak untuk HRC. Kalau pun tidak, dia akan tinggal di rumah. Tidak ada plan B,” pungkas Sanchez.
RiderTua.com - Meski Marc Marquez mengalami crash saat memimpin GP Amerika, General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna memuji kecemerlangannya. Pembalap…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP2 WSBK Belanda 2024 ..Jumat, 19 April 2024, Dalam sesi FP2 WSBK Belanda yang…
RiderTua.com - Stefan Bradl dan Marc Marquez bekerja bersama untuk Honda selama bertahun-tahun. Setelah Baby Alien pindah ke tim satelit…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP1 WSBK Belanda 2024 ..Jumat (19/4/2024), Pembalap ROKiT - Motorrad , Toprak Razgatlioglu menjadi…
RiderTua.com - Suzuki sempat melakukan penarikan terhadap Jimny 3-door di Australia beberapa bulan lalu. Belum lagi dengan adanya recall dua…
RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…
Leave a Comment