Categories: MotoGP

Andrea Dovizioso: Yamaha Prioritaskan Quartararo, Seperti Honda dan Marquez?

RiderTua.com – Dari empat pembalap Yamaha, hanya Fabio Quartararo yang unggul sementara yang lain tertinggal di belakang. Sangat mencolok, pabrikan berlogo garpu tala itu hanya memprioritaskan rider asal Prancis itu. “Jika saya menempatkan diri pada posisi Yamaha, saya mungkin membuat keputusan yang sama,” tegas Dovizioso saat tes MotoGP hari Senin di Circuit de Barcelona-Catalunya. Apakah Yamaha dalam situasi seperti Ducati dengan Casey Stoner atau Honda dengan Marc Marquez?, “Saya pikir karena mereka takut mengubah sesuatu (pembalap andalan mereka akan kehilangan kekuatan jika menuruti keinginan semua pembalap lain),” ujar pemenang balapan MotoGP 15 kali itu.

Dengan 7 lap tersisa, Andrea Dovizioso harus mengakhiri balapan GP Catalunya lebih awal karena bermasalah dengan ban depan. Mengenai kegagalannya kali ini, pembalap WithU RNF itu mengatakan, “Sangat mengecewakan, karena feelingku sedikit lebih baik akhir pekan ini. Sayang, Bradl jatuh tepat di depan saya di Tikungan 10. Itulah sebabnya saya kehilangan empat posisi. Kemudian saya tidak bisa menyalip. Saya tidak berakselerasi dengan baik dan rem bagian depan sangat buruk, saya tidak bisa mengerem. Saya tidak bisa menghentikan motor di slipstream, roda depan terkunci dan saya membuat dua kesalahan besar sebagai dampaknya. Itu adalah bencana.”

Andrea Dovizioso: Yamaha Memprioritaskan Quartararo, Itu Normal

“Setelah 3 lap tekanan ban sangat tinggi, sehingga saya tidak bisa menghentikan motor. Rasanya sangat aneh. Jika roda depan terkunci di tengah pengereman dan kita akan jatuh di sisi kiri atau kanan, kita tidak akan bisa melaju dengan baik. Motor hampir tidak bisa dikendarai, jadi kita tidak bisa balapan seperti itu. Itu buruk,” lanjut Dovi.

Pada hari Senin, dalam tes selama 1 hari, pembalap berusia 36 tahun itu kembali ke jalurnya. Apa rencana Dovi? “Kami mencoba posisi yang berbeda pada motor, yang sedikit lebih baik saat mengerem. Saya bisa balapan sedikit di depan, itu positif. Kemudian kami mencoba swingarm lain yang juga diuji pembalap pabrikan dan tampaknya sedikit berbeda,” jawab pembalap asal Italia itu.

“Agak sulit untuk membedakannya. Saya pikir, saya juga tidak akan memilikinya untuk beberapa balapan berikutnya. Saya juga menguji fairing yang digunakan Morbidelli di sini. Tapi saya tidak berpikir itu lebih baik. Karena downforce sedikit lebih rendah dan saya pikir apa yang kita dapatkan di trek lurus lebih sedikit ketimbang apa yang hilang saat pengereman,” imbuhnya.

Perubahan signifikan yang dikatakan Dovizioso diperlukan untuk memperbaiki kurangnya grip roda belakang yang selama ini dia keluhkan. Tetapi runner-up MotoGP 3 kali itu menunjukkan pengertiannya. “Yamaha berusaha meningkatkan apa yang diminta Fabio. Itu normal dan itu benar, karena dia memimpin klasemen dan dia memenangkan gelar tahun lalu. Itu prioritas dan sangat normal,” lanjut rekan setim Darryn Binder itu.

“Masalahnya, Fabio meminta hal-hal yang berbeda dari apa yang dibutuhkan kebanyakan pembalap. Karena dia mampu menggunakan potensi motornya di area yang bagus, tapi pembalap lain tidak. Jadi kami bertanya tentang hal yang berbeda. Tapi apa yang saya butuhkan sangat sulit saya dapatkan. Sangat sulit untuk memahami apa yang perlu kita ubah. Itu membutuhkan waktu dan anggaran. Jika saya menempatkan diri saya pada posisi Yamaha, saya mungkin membuat keputusan yang sama.”

Apakah Yamaha dalam situasi seperti Ducati dengan Casey Stoner atau Honda dengan Marc Marquez, di mana ada risiko untuk pergi ke arah yang berbeda karena mungkin pembalap pemenang mereka kehilangan kekuatan? “Saya pikir salah satu dari beberapa alasan adalah karena mereka takut. Saya bisa mengerti itu. Karena jika kita mengubah sesuatu, tidak ada yang menyiapkan hal yang benar sejak awal. Kamu harus mencobanya. Situasi kita berbahaya. Sulit,” ujar pemenang MotoGP 15 kali itu.

Jadi lebih mudah menampung juara bertahan. Sambil tertawa Dovi mengatakan, “Tentu saja. Kita harus mengikuti strategi mereka. Jika itu tujuan mereka, maka tidak apa-apa. Tetapi selalu lebih baik mempunyai motor yang berfungsi untuk banyak pembalap. Maka mereka sebagai produsen memiliki lebih banyak kelonggaran. Tetapi tidak mudah untuk menciptakan situasi ini dan kami tidak mengalaminya sekarang.”

Adakah kemungkinan Dovi akan mendapatkan lebih banyak suku cadang baru untuk M1-nya setelah liburan musim panas? “Kurasa tidak,” pungkasnya.

Akankah kita melihat Dovi balapan di Silverstone pada akhir pekan pertama bulan Agustus, terlepas dari rumor pensiun dini? “Kurasa begitu,” pungkasnya.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024