RiderTua.com – Fabio Quartararo melesat sendirian meninggalkan rival-rivalnya di Portimao. Cara pembalap Yamaha MotoGP itu meraih kemenangan di sirkuit Algarve sangat mengagumkan. Meski sempat mengeluhkan kurangnya power M1, pembalap asal Prancis itu mampu menyelesaikan balapan hingga garis finis dalam 4 seri pertama musim. Bahkan El Diablo berhasil naik podium di Mandalika. Dengan kemenangannya itu, pembalap berusia 23 tahun itu kini berhasil memimpin klasemen menumbangkan Enea bastainini (Gresini). Menjelang balapan GP Spanyol, fabio mengatakan, “Jerez adalah trek lain yang bisa menonjolkan kekuatan kami.” BTW lintasan paling panjang di sirkuit Jerez “cuma” 607 meter gak ada sekilo… Wah pendek banget.. 😁
Fabio Quartararo: Jerez adalah Trek Lain yang Bisa Menonjolkan Kekuatan Kami
Trek Portimao memang sangat ideal untuk Yamaha dan gaya balap Quartararo, karena kurangnya top speed tidak berpengaruh disini. Seri ke-6 musim ini di Jerez juga ideal untuk Yamaha M1 dalam hal karakter trek. Tapi tahun lalu, rider asal Nice-Prancis itu mengalami masalah fisik di trek sepanjang 4,423 km yang terletak di Andalusia itu, dan Jack Miller (Ducati) keluar sebagai menang.
“Kemenangan di Portimao terasa luar biasa. Saya sangat menikmati balapan dan tentu saja merayakannya bersama tim. Sekarang kembali fokus untuk balapan berikutnya,” ujar El Diablo.
Pada tahun 2020 Quartararo berhasil merayakan dua kemenangan di Jerez dan berada di posisi terdepan untuk 4 balapan terakhir. “Saya bersaing ketat dengan Alex Rins di klasemen keseluruhan, sehingga saya harus tampil all out di Jerez. Saya tidak pernah menyerah. Di Portimao, kami beruntung karena motornya melibas lintasan dengan sempurna,” jelas Fabio.
“Jerez adalah trek lain yang bisa menonjolkan kekuatan kami, jadi kami harus bertarung. Tahun lalu saya bisa dengan mudah memenangkan balapan, tetapi saya mengalami masalah arm pump. Saya akan mencoba lagi tahun ini,” pungkas rekan setim Franco Morbidelli itu.