Categories: MotoGP

Andrea Dovizioso: Sulit Meniru Gaya Balap Fabio Quartararo

RiderTua.com – Sebelum balapan pertama MotoGP Eropa musim 2022, bos tim Razlan Razali mematok target bagi Andrea Dovizioso untuk masuk 10 besar di Portimao. Namun rider asal Italia itu hanya mampu finis ke-11 kalah 29 detik dari pemenang sekaligus rekan Yamahanya Fabio Quartararo yang sukses memenangkan balapan di sirkuit Algarve itu. Meski gagal mencapai target, pembalap berusia 36 tahun tahun itu masih menjadi pembalap terbaik kedua Yamaha. Mengenai dominasi El Diablo di Portimao, Dovi mengatakan, “Jika kita meniru gaya balap Fabio kita dalam masalah.”

Andrea Dovizioso: Sulit Meniru Gaya Balap Fabio Quartararo

Bagaimana Dovizioso menjelaskan perbedaan besar dengan Quartararo? “Tidak hanya satu alasan untuk menjelaskan hal itu. Fabio tentu membuat perbedaan dengan kecepatan murninya. Mudah baginya dalam tanda kutip, untuk mengendarai motor di level ini. Dia juga berhasil menempatkan dirinya di posisi yang bagus untuk balapan, karena dia selalu start dari dua baris depan. Itu menambah beberapa detik di akhir balapan, terlepas dari kecepatannya.”

“Dan saat mengendarai racing line-nya aneh dan hanya dia yang bisa melakukannya, dia benar-benar manfaatkan hal-hal positif dari motornya. Dia berhasil mengatasi poin-poin negatif dan pada saat yang sama sepenuhnya memanfaatkan sisi positifnya, yaitu fase pengereman, perilaku kemudi dan kecepatan menikung. Selamat untuk Fabio,” imbuh Papa dari seorang putri bernama Sara itu.

Bahkan Maverick Vinales (Aprilia) yang finis di posisi ke-10 lebih dari 10 detik di depan Dovizioso setelah 25 lap di lintasan rollercoaster sepanjang 4,592 km. Bahkan dia tidak ingin menyebutnya sebagai hari yang baik. “Tidak. Memang kami berhasil mencetak beberapa poin, itu bagus dalam kaitannya dengan kecepatan kami. Tapi itu tidak berarti itu bagus untuk waktu yang lama,” tegasnya.

Sulit Memahami M1 di Paruh Pertama Balapan

Runner-up MotoGP 3 kali itu menambahkan, “Di satu sisi menarik, karena kecepatan saya di akhir balapan tidak buruk. Poin negatifnya adalah di paruh pertama balapan, ketika saya benar-benar memiliki grip, saya tidak bisa lebih cepat. Itu sebabnya saya tidak cepat di sesi latihan dan di awal balapan. Kecuali kita kehilangan 10 detik dalam 4 lap jika kita start dari belakang. Tapi bukan itu intinya. Ketika saya berada di belakang Maverick, dia mulai menekan dan membukukan waktu 1:40.5 menit. Saya tidak bisa melaju di bawah 1:40.7 dan membuat kesalahan saat keluar lintasan di akhir balapan, saya membalap 1:40,2 menit.”

“Saya masih tidak memiliki feeling dan saya tidak mengerti bagaimana menggunakan motor di awal balapan. Saya sedang menganalisis data dan perbedaannya mudah terlihat, tetapi bagi saya belum jelas dan saya masih belum bisa merasakannya. Jadi, ada baiknya segera balapan di Jerez dan melakoni tes selama 1 hari usai balapan. Kami akan mencoba fokus pada itu,” kata rider WithU Yamaha itu.

“Saya tidak cepat dalam 3 lap di belakang Maverick. Itu aspek negatifnya. 10 lap terakhir saya tertinggal 0,3 detik dibandingkan dengan lap kedua atau kehilangan lebih 1 detik di awal balapan. Itu tidak normal,” lanjut Dovi.

“Ketika saya melihat hasil dan kecepatan saya, saya tidak bisa senang. Tetapi lebih baik untuk tidak terlalu mementingkannya. Satu-satunya hal yang dapat kami lakukan adalah mencoba menemukan sesuatu dengan data dan dengan Ramon (Forcada). Mencapai catatan waktu Fabio bukanlah intinya. Kami harus melakukan pekerjaan yang berbeda. Karena Fabio sangat jauh dibandingkan dengan pembalap Yamaha lainnya dan dia mengendarai dengan cara yang sama sekali berbeda. Jika kita mencoba menirunya, kamu dalam masalah,” tegas rekan setim Darryn Binder itu.

“Jika kita kalah 1 detik, maka ini bukan tentang detailnya. Kami berbicara tentang hal-hal yang lebih besar. Fabio melakukan late braking dan sangat jauh, pada suatu tikungan, lalu membiarkannya berjalan dan mengatur kecepatan di tengah tikungan. Di situlah dia membuat perbedaan,” pungkas Dovizioso.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024