RiderTua.com – Mini Electric menjadi mobil listrik pertama yang dijual di pasar oleh divisi BMW Group tersebut. Model ini juga dijadwalkan akan hadir di Indonesia pada tahun ini juga. Sementara itu, Mini Electric 3-Door diketahui melakukan pengujian di tengah salju atau winter test di Swedia. Bahkan tes ini disebut cukup ekstrem karena suhunya yang bisa mencapai minus 8 derajat!
Baca juga: Mini Cooper Dapat Edisi Spesial 60th Anniversary
Mini Electric 3-Door Jalani Winter Test di Swedia
Mini Electric atau dengan nama lain Mini Cooper SE sudah dijual sejak tahun 2020 lalu. Tak seperti model lainnya, model Electric ini mengandalkan tenaga listrik murni dari penggerak dan baterainya. Meskipun sejauh ini baru Inggris yang menjadi basis produksi dari model tersebut.
Tapi tentu Mini belum puas dengan mobil EV yang dijualnya tersebut, sehingga mereka melakukan pengembangan lebih lanjut. Untuk itulah, mereka membawa model prototype-nya ke BMW Group Winter Test Center yang berlokasi di Ajeplog, Swedia. Disana mereka menjalankan mobil ini di tengah salju dan udara dingin yang begitu ekstrem.
Tes Ekstrem
Pengujian ini dikatakan cukup ekstrem karena Mini Electric harus digeber ditengah suhu sangat dingin hingga minus 8 derajat. Tentu suhu ini terlalu dingin untuk mobil listrik, tapi disinilah poin utama dalam pengujian model tersebut. Mini dapat mengumpulkan data mengenai performa mobil saat melaju di jalanan bersalju maupun ketahanan motor dan baterai listrik dalam kondisi ekstrem.
Mobil listrik tak hanya harus didesain untuk tahan panas, tetapi juga menahan udara dingin. Apalagi Mini Electric dijual ke sejumlah negara di pasar global, tentunya produk yang dihadirkan harus sesuai dengan kondisi jalannya. Dengan begitu, performanya tidak ikut berkurang ketika dibawa ke jalanan yang licin akibat hujan maupun salju.
Mungkin hasil ini akan dijadikan sebagai evaluasi untuk pengembangan Mini Electric untuk ke depannya. Siapa tahu mobil ini juga akan mendapatkan penyegaran suatu saat nanti.