RiderTua.com – Mungkinkan Marco Bezzecchi bisa mengobati kerinduan akan sosok Valentino Rossi bagi para penggemarnya?.. The Doctor memang sudah undur diri dari ajang balap roda dua paling bergengsi MotoGP. Namun banyak murid dan timnya tetap berada disana dengan mengibarkan bendera VR46. Tentu mereka semua tidak bisa menggantikan kharisma Valentino, namun setidaknya namanya tidak hilang sama sekali.. Apalagi beberapa muridnya yang mirip dengan gaya Valentino Rossi yaitu Marco Bezzecchi, seperti cara dia mengungkapkan sesuatu dengan humor.. Namun jelas Rossi tak bisa digantikan oleh siapapun, dia sangat khas. Mungkin terlalu jauh jika bicara Bez menapak tilas jejak Rossi, namun yang jelas Bezzecchi adalah anak didik Vale, yang sekarang fokus di musim Rookie-nya, sekarang bahas masa adaptasi motor saja..
(Artikel ini bukan untuk narasi konten Youtube..!)
Marco Bezzecchi Obati Kerinduan Sosok Rossi?
Dalam tes Shakedown Sepang, pendekatan Marco Bezzecchi ke MotoGP berjalan ke arah yang benar.. Pebalap tim Mooney VR46 itu tidak terlalu bersemangat dengan kemajuan yang dibuat dibandingkan kemarin.. Karena dia sadar bahwa dia ‘anak baru’ masih agak rumit.
“Itu (tes shakedown) adalah hari yang positif, saya puas dengan apa yang telah kami lakukan di trek dan pit. Sensasi saya meningkat, saya lebih tenang di atas motor: jelas ada banyak yang harus dilakukan, tetapi hasil pertama bagus. Saya dan tim senang dengan apa yang telah kami lakukan”.
Apakah ada yang berubah dibandingkan dengan Tes Jerez?… Bez menjawab, “Di atas semua persiapan: di musim dingin kami bekerja sama dengan Carlo (pelatih historis Valentino Rossi dan VR Academy) hanya untuk MotoGP, sementara di Jerez, tentu saja tidak seperti itu. Motornya sama, kami sedikit mengubah posisi (ergonomi) dan kami juga bekerja sedikit pada set-up, tetapi dengan cara yang marjinal (minimal): kami sangat jauh dari limit (belum gaspol) sehingga sekarang saya hanya harus berpikir tentang cara berkendara (saja)”.
Meskipun sempat menjadi rookie terbaik tes di hari kedua, Marco merasa belum terlalu siap… “Kami melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi saya tidak bisa mengatakan bahwa saya siap untuk balapan.. kami baru di awal,” ujarnya.
MotoGP tidak mudah, banyak aspek yang harus dikendalikan, “Saya dimintai memberi kesan tentang berbagai hal, tentang elektronik, tentang motor: banyak komentar… Jelas bahwa semakin sensitif Anda, semakin Anda dapat memberikan umpan balik yang tepat. Ini tidak mudah, tetapi teknisi saya dan bahkan dari Michelin dan Ohlins banyak membantu saya. Saya tidak punya pengalaman, saya berharap bisa berkembang dengan cepat”.
Apalagi dengan banyak belajar dari pembalap lain, karena selama tes tidak ada yang bisa di ikuti, “Tidak. Hari-hari ini kami hanya sedikit (yang di trek), treknya bagus, sayangnya saya belum pernah bersama siapa pun (mengikuti pembalap lain). Akan lebih mudah ketika semua orang ada di sana, saya berharap memiliki kesempatan untuk mengikuti seseorang dari dekat (sambil belajar)”.
(Artikel ini bukan untuk narasi konten Youtube..!)