RiderTua.com – Gresini Racing mendonasikan material teknologi ke USL Bologna. Berikut hasil penggalangan dana pasca meninggalnya Fausto Gresini. Menyusul kematian Fausto Gresini, bos tim Balap Gresini di MotoGP, penggalangan dana telah dimulai. Sekarang apa yang telah dikumpulkan (Rp 862 Juta) diwujudkan dengan sumbangan tiga simulator baru ke USL Bologna. Simulator apakah itu? Ada tiga manekin simulator: HAL untuk High Fidelity, HAL airway torso skill, dan SiMMan ALS untuk kursus Advanced Life Support. Ketiganya dilengkapi dengan aksesoris khusus berteknologi canggih. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan kembali beberapa skenario klinis dengan aman, sehingga melatih staf medis-perawat seolah-olah mereka berhubungan dengan pasien nyata. Dengan ruang simulasi lengkap yang dinamai Fausto Gresini.
Rabu (30/6/21), Padovani yang telah mengambil alih manajemen Gresini Racing bersama putranya Luca dan Lorenzo, secara simbolis menyerahkan cek sebesar 50.000 euro (Rp 862 juta) kepada perusahaan pemasok medis di Bologna.
Dana tadi dirupakan tiga boneka simulasi modern dan berbagai piranti telah dibeli untuk melengkapi ruang simulasi lengkap yang dinamai Fausto Gresini. Di masa depan, fasilitas ini akan memberikan kesempatan berharga kepada staf medis rumah sakit untuk mempersiapkan sebaik mungkin perawatan pasien dalam kondisi kritis.
Menggunakan sirkuit video dari Rumah Sakit Maggiore, para dermawan diperlihatkan bagaimana simulator ini bekerja. Dalam kesempatan itu, dr. Nicola Cilloni juga menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Apa yang mungkin secara manusiawi tidak selalu cukup untuk menyelamatkan nyawa pasien. Ketika saya mulai bekerja di rumah sakit sebagai dokter muda, saya masih percaya bahwa pekerjaan saya adalah menyelamatkan nyawa. Namun, selama bertahun-tahun, saya telah belajar bahwa tujuan utama harus diperhatikan. Mendengarkan, menangis, bercanda, dan mendukung pasien bahkan di saat-saat terakhir,” kata penanggung jawab unit perawatan intensif sekaligus dokter yang merawat sekaligus sahabat mendiang Fausto Gresini.
“Fausto, bagi saya lebih dari seorang pasien. Dia juga seorang teman yang sama-sama memiliki hasrat untuk MotoGP selama bertahun-tahun. Mengajari kami bahwa, di luar rasa sakit dan penderitaan yang dirasakannya ada tim, keluarga, karyawan, dan pembalapnya. Sampai nafas terakhirnya dia selalu bertanya tentang mereka dan berbicara tentang mereka,” imbuh sang dokter.
“Mengetahui bahwa mereka memberi kami tanda nyata, tentang kebaikan yang dia tinggalkan untuk membantu kami. Ketika kami mencoba mencari tahu tentang kegagalan pengobatan dalam kasus Fausto, dan semua pasien yang tidak bisa kami selamatkan selama krisis kesehatan ini,” pungkas dr. Cilloni.
RiderTua.com - Tidak bisa dipungkiri kalau Daihatsu mampu menjadi salah satu merek mobil terlaris di Indonesia. Walau mereka lebih unggul…
RiderTua.com - Maverick Vinales mendapat banyak pujian karena dinilai sudah berubah dari dirinya yang dulu, yang banyak dikritik karena terlalu…
RiderTua.com - Toyota memang cukup unggul di pasar mobil penumpang di Indonesia secara keseluruhan. Hanya saja tidak semua segmen bisa…
RiderTua.com - Pada balapan utama di Portimao, Marc Marquez 'dikirim' ke gravel oleh Pecco Bagnaia saat mereka terjadi kontak di…
RiderTua.com - Maverick Vinales mencatatkan namanya dalam buku rekor sebagai pembalap pertama di era MotoGP yang meraih kemenangan bersama tiga…
RiderTua.com - Penampilan memukau rookie Pedro Acosta di GP Amerika sungguh mengesankan. Bagaimana tidak, rider GasGas Tech3 itu dengan gagah…
Leave a Comment