RiderTua.com – Tanggapan Dovizioso dan Vinales tentang sindrom kompartemen (Arm Pump)… Baru-baru ini sindrom kompartemen menyerang beberapa rider MotoGP. Cedera arm pump adalah cedera yang kerap dialami pembalap road race dan motorcross. Pertama yang melakukan operasi karena cedera ini adalah Jack Miller (Ducati) dan Iker Lecuona (Tech3 KTM) usai GP Qatar. Kemudian menyusul Aleix Espargaro (Aprilia) dan Fabio Quartararo (Yamaha). Yang paling greget adalah apa yang dialami Fabio. Di saat dirinya sudah memimpin balapan di Jerez hari Minggu lalu, pembalap asal Prancis itu harus melorot ke posisi 13 karena cedera arm pump. Pada hari Selasa, pembalap berusia 22 tahun itu naik meja operasi di Center Hospitalier Aix en Provence di Marseille-Prancis. Ini adalah kali kedua Fabio dioperasi di lengan yang sama (Juni 2019). Fabio berasumsi, jika dia akan fit 100 persen saat melakoni balapan kandang di Le Mans pada 16 Mei mendatang. Menanggapi cedera arm pump yang sedang ngehit akhir-akhir ini, bagaimana komentar Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales mengenai sindrom yang banyak menelan korban ini?
Kompartemen atau sindrom kompresi otot telah memaksa banyak pembalap roda dua menjalani operasi. Peningkatan tekanan jaringan menyebabkan suplai darah ke otot menjadi buruk, yang menyebabkan nyeri dan mati rasa. Karena ketidaknyamanan yang parah di lengan bawah, rider Ducati Jack Miller dan Iker Lecuona memutuskan untuk menjalani operasi setelah balapan ganda di Qatar.
Andrea Dovizioso yang pernah beberapa kali menderita cedera arm pump, mengatakan, “Tidak seperti di motorcross, di mana otot membengkak dan mengeras, saya hanya kehilangan kekuatan. Saya dioperasi pada tahun 2005, yakni saat debut saya di kelas 250 cc. Itu membantu saya. Ini biasanya terjadi, ketika kita berganti kategori dan tidak cukup santai di atas motor.”
“Sungguh menakjubkan ketika tahu seberapa besar kekuatan otot yang harus dikerahkan untuk mengendari motor MotoGP. Ini tentang seberapa lancar kita mengendarai, seberapa cepat kita, dan berapa banyak energi yang harus kita keluarkan. Setiap pembalap menggunakan tubuhnya secara berbeda, itu juga tergantung pada apakah kita harus mengendarainya dengan agresif atau tidak,” imbuh mantan pembalap Ducati itu.
Sementara itu pembalap Yamaha Maverick Vinales mengatakan, “Saya tidak pernah mengalami cedera arm pump, di kelas mana pun. Jadi saya tidak bisa menjelaskan bagaimana situasinya. Tapi saya tahu, Jerez adalah salah satu lintasan balap terberat bagi sebagian pembalap. Itu berasal dari zona pengereman. Kita mengendarai motor pada batas waktu, kemudian kita harus mengerem dengan sangat keras. Dan itu berlangsung sepanjang balapan. Assen dan Mugello juga dikenal bermasalah bagi rider-rider tertentu.”
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment