Categories: MotoGP

Nakagami: Menyenangkan Melewatkan 3 Tahun Bersama Cal

RiderTua.com – Nakagami: Menyenangkan melewatkan 3 tahun bersama Cal Crutchlow… Takaaki Nakagami dan Cal Crutchlow menghabiskan 3 musim bersama menjadi rekan satu tim di LCR Honda. Pembalap asal Inggris itu mengakhiri karir balap MotoGP-nya di Portimao. Pembalap asal Jepang itu mengatakan bahwa, dia belajar banyak darinya.

Nakagami: Menyenangkan Melewatkan 3 Tahun Bersama Cal Crutchlow

Cal Crutchlow adalah seorang entertainment murni. Hanya beberapa pembalap yang mampu mengalahkannya yang sudah berusia 35 tahun. Beberapa orang menyebut Cal seorang pembual, mungkin!

Tapi dia jujur, pada intinya dia punya sifar yang terus terang. Sifat-sifat yang saya khawatirkan akan hilang. Cal mungkin tidak pernah berbohong, mungkin juga dia hanya mengerti atau mungkin membesar-besarkan sesuatu..entahlah…

Nakagami: Menyenangkan Melewatkan 3 Tahun Bersama Cal

Selain itu, dia adalah pembalap yang sangat baik. Bukan yang paling berbakat, tapi pejuang sejati. Dia bisa mengabaikan rasa sakit dan berlatih sampai dia jatuh di atas motor balap.

“Saya telah mengikuti karir Crutchlow dengan intens, sejak dia pertama kali berkompetisi di Kejuaraan Dunia Supersport pada tahun 2005. Bahkan kemudian, dia menunjukkan bahwa dia tidak hanya bermulut besar, tetapi di atas semua itu dia adalah seorang pekerja keras dan tekun,” ungkap Nakagami.

Inilah yang membawanya ke kelas MotoGP teratas, setelah 2 tahun di Kejuaraan Dunia Superbike 2012. Di mana dia mengendarai Yamaha, Ducati dan Honda. Selama 6 tahun terakhir, Crutchlow terikat kontrak dengan tim LCR Lucio Cecchinello, dan sejak 2018 ia memiliki Takaaki Nakagami dari Jepang sebagai rekan setimnya.

Sedangkan Crutchlow hanya bisa mengumpulkan 32 poin akibat cedera dan peringkat-18 dunia. Sementara pembalap asal Jepang itu merebut 116 poin dan berada di tempat ke-10 di klasemen. “Saya telah belajar banyak darinya selama 3 tahun terakhir, dia baik,” kata Nakagami untuk Crutchlow sebagai penghormatan.

“Terutama di tahun pertama saya di MotoGP, dia memberi saya beberapa tips tentang cara mengendarai motor Honda. Saat itu dia sudah memiliki banyak pengalaman dengan Yamaha, Ducati dan Honda. Di tahun pertama, tidak mungkin bagiku untuk melawannya. Dari tahun kedua, saya cukup beruntung bisa mengalahkannya dan bahkan lebih sering mengalahkannya. Saya hanya bisa berterima kasih padanya, saya suka caranya.”

This post was last modified on 25 November 2020 15:02

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024