RiderTua.com – Di artikel sebelumnya kita pernah membahas: Efek gyro crankshaft berlebih dari mesin inline-4 yang membuat motor stabil saat melibas tikungan. Sementara mesin V4 ( Ducati, Honda, KTM, Aprilia), memiliki keuntungan berbagai variasi firing order yang mampu menghasilkan variasi jenis power dan torsi yang lebih baik. Secara sederhana bisa disimpulkan V4 unggul di trek lurus, Inline-4 kuat di tikungan… Kedua kelompok ini kesulitan untuk menyiasati kelemahannya. Yamaha dalam hal ini untuk M1 2020 semakin memperkuat keunggulan di sekitar cornering speednya… Cornering Speed Yamaha M1 2020: Kuat di 100 meter sebelum dan setelah tikungan..
Bagi Yamaha, musim 2019 tentu bukan tahun yang sederhana. Tim Iwata itu hanya mengumpulkan sedikit prestasi dengan M1 dari tim resmi. Hanya dengan 7 podium dan 2 kemenangan, peringkat ketiga di klasemen tim di belakang Honda dan Ducati. Meskipun di Jepang ada reorganisasi struktur MotoGP dan mempekerjakan teknisi baru.
Yamaha selalu berusaha meningkatkan kekuatan mesin, tetapi pada musim 2019, Honda berhasil meraih top speed yang sama dengan Ducati dan KTM juga semakin cepat. Artinya Yamaha menjadi lebih lambat dari mereka, dan ini membuat pembalap Yamaha lebih sulit dari sebelumnya..
Selama musim berjalan, Yamaha tidak dapat memperbaiki mesin karena peraturan teknis (disegel) dan karena itu para insinyur Iwata harus mengerjakan komponen lainnya. “Kami harus melakukan sesuatu, tetapi peraturan teknis menyatakan, kami tidak dapat melakukan intervensi pada mesin kami untuk mendapatkan lebih banyak power selama musim berjalan. Akibatnya, kami mencoba memperbaiki sasis dan mengatur sedikit demi sedikit, dan kami mengatur diri kita sendiri tujuan memenangkan perlombaan di mana kita tidak akan memiliki kerugian besar dalam top speed. ” ungkap Takahiro Sumi..
Musim 2019 Yamaha berdiskusi dengan para insinyur, tim, dan pembalap tentang kekurangan Top Speed M1. Dan mengatakan bahwa poin kuat Yamaha adalah di tikungan. Namun tetap saja mereka belum bisa menutup celah itu.
“Jelas kami tidak memiliki top speed yang sama dengan Ducati, jadi tujuan kami adalah mengembangkan motor yang paling kuat di 100 meter sebelum dan di 100 meter setelah tikungan. Kita dapat berasumsi bahwa kami meningkatkan sasis, tetapi kami tidak berbuat banyak. Apa yang kami fokuskan adalah meningkatkan mesin agar lebih kompetitif di tikungan. ” kata Sumi..
Tujuan Yamaha untuk mempertajam cornering speed itu mendapat sambutan bagus dari Lorenzo. Hari ini dengan M1 2020 akan memulai meningkatkan kecepatan di tikungan mulai tes Shakedown Sepang. Kedatangan seorang juara hebat di Yamaha seperti Lorenzo di tim uji akan menjadi awal yang bagus untuk kembali memunculkan kecepatan di tikungan yang sudah lama menghilang..
This post was last modified on 2 Februari 2020 10:33
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment