RiderTua.com – Marquez tahu Maverick Vinales mendominasi di semua sesi latihan ‘normal’ MotoGP Australia. Bahkan rider Yamaha itu meraih posisi pole. Walaupun sudah juara dunia, Marc masih punya rekor-rekor yang akan terlampaui, mungkin juga ‘dendam’ yang belum terbalas.. Yang ada dikepalanya: Vinales adalah orang yang harus dikalahkan saat balapan Australia. Jika ingat dominasi Vinales pasti Marquez akan terbayang kekalahan +4.854 detik dari Maverick Vinales di Assen- Belanda… MotoGP Australia ‘Balas Dendam’ Kekalahan Marquez di Belanda, Marc Tak Ingin Vinales Jatuh!
Pesan-pesan ‘pembalasan’ itu muncul dalam bawah sadar Marc Marquez yang dia paparkan selama konferensi pers pasca-balapan di Phillip Island.. ” Di Australia ini tidak seperti Assen,” komentar Marc sambil menyampaikan di depan banyak pers Spanyol. “Di sini, dengan gelar yang sudah ada di sakuku, ( jatuhpun tidak masalah) aku bisa mempertaruhkan empat, lima putaran di belakang Vinales, sesuatu yang tidak bisa kulakukan di Holland”… Assen dan Holland… mengapa Marquez secara kebetulan tidak menyebut GP Belanda?. Dia tidak menyebut semuanya.
Dari 17 balapan MotoGP 2019 yang diadakan sejauh ini, Marc telah memenangkan 11 seri, jatuh di Austin dan podium-2 di enam seri lainnya. Lima di antaranya berjuang untuk meraih kemenangan hingga lap terakhir.
Dari enam podium-2, GP Belanda adalah satu-satunya kekalahan yang ‘memalukan’, dengan +4.854 detik dari Maverick Vinales. Memang faktanya Assen dan Vinales adalah satu-satunya di seluruh musim ini yang memenangkannya dengan keunggulan sejauh hampir 5 detik !.
Jadi, balapan Australia adalah ‘keseimbangan’ yang dimiliki Marc dengan apa yang mungkin bisa disebut: Vinales adalah saingannya yang paling tidak nyaman. Bahkan dimasa kecil saat balap minimoto antara Marc-Vina sudah ada rivalitas..
Bukti dari keinginan kuat kalahkan Vinales di Australia adalah Apakah kita melihat reaksi Marc ketika Vinales memimpin?.. Manuver agresif Marc terhadap Crutchlow, yang menurut para pengamat balap mereka sebut sebagai ‘menyalip hingga melewati batas yang benar’.
Mungkin secara psikologis Marc justru tidak ingin Vinales jatuh, kenapa?.. Adakah yang bisa membayangkan Vinales tidak jatuh tapi di tempat kedua di podium. Kemudian dia menyaksikan Marquez merayakan kemenangannya?.. Mungkin pemandangan ceremoni podium Australia yang terjadi bisa dibaca sebagai ‘merayakan balas dendam’ disamping rival dari masa kecilnya? …
This post was last modified on 29 Oktober 2019 18:12
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP3 WSBK Belanda 2024 ... Sabtu (20/4/2024), Pembalap Aruba.it Racing , Nicolo Bulega, membuat…
RiderTua.com - Marc Marquez bisa merayakan kemenangan pertamanya bersama tim Gresini Ducati jika dia tidak crash beberapa saat setelah memimpin…
RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan Jimny 5-door di Indonesia bulan Februari lalu dan disambut baik di pasarnya. Seperti model 3-door,…
RiderTua.com - Toyota Prius masih menjadi salah satu mobil hybrid unggulannya di pasar global. Terlebih setelah modelnya memasuki generasi terbaru…
RiderTua.com - BYD sudah dapat mencatatkan hasil penjualan mobil listriknya yang cukup bagus selama ini. Meski demikian, mereka juga melakukan…
RiderTua.com - Kesuksesan Chery dalam menghadirkan Omoda 5 di pasar global menjadi alasan dihadirkan varian listriknya, yaitu Omoda E5. Sejak…
Leave a Comment