RiderTua.com – Di kelas MotoGP, Cal Crutchlow pernah membela tim Yamaha dan Ducati. Dan menariknya dia tidak pernah menang dengan Yamaha dan Ducati, justru dengan RC213V menang 3 kali : Ceko dan Australia 2016 serta di Argentina 2018. Tentunya dia memulai musim ini dengan harapan yang lebih tinggi. Namun pencapaian terbaiknya musim ini adalah dua podium-3 (Qatar dan Sachsenring) dan sisanya mengeluh sejak awal musim tentang kurangnya feeling yang bagus dengan ban depan dan masalah lainnya. Data Telemetri Marquez Tidak Bisa Dipakai Acuan Pembalap Honda Lainnya !
Baik Cal Crutchlow dan bos pemilik tim LCR Honda, Lucio Cecchinello paham apa yang sedang terjadi dengan paket motor yang diberikan HRC. “Honda bekerja sangat keras meningkatkan power agar setara dengan mesin Ducati sebelum musim 2019.” kata Cecchinello. Menurut bos LCR itu Honda sudah mencapai tujuan dalam meningkat top speed-nya. Di Aragon top speed Honda Cal Crutchlow tercepat pada hari Jumat di FP1.
Akibat tambahan power ekstra itu, para insinyur Honda harus mendesain ulang mesin dan beberapa bagian di sekitar mesin. Honda juga terpaksa membangun kembali sasis. Masalahnya Marquez merasa nyaman dengan sasis baru itu, sementara Cal memiliki gaya balap yang berbeda dan dia merasa lebih nyaman dengan sasis lama (2018)..
Di beberapa sirkuit, motor Cal Crutchlow memiliki cengkeraman yang baik ( Qatar, Catalunya, Jerman). Namun tim satelit Honda itu memiliki sedikit kesulitan menemukan kecepatan yang tepat dan set-up motor. Di Misano membuktikan bahwa Honda kekurangan sesuatu ketika cengkeraman tidak sesuai dengan yang diinginkan. Bahkan Marquez mengalami kesulitan saat sesi latihan di Misano. Tapi dia membalap seperti di dunia lain. Tim satelitnya ( LCR Honda) tidak bisa menggunakannya sebagai acuan.
Seperti kita ketahui di Yamaha pembalap tercepat, datanya dipakai oleh semua tim. Bahkan data tim satelitnya ( Quartararo). Namun di Honda beda, data terbaik Marquez tidak bisa dipakai oleh pembalap lainnya. Salah satu bukti bahwa gaya balap Marc unik dan langka… Di Honda data telemetri Marquez sulit diterapkan oleh pembalap lain. Kapan dia mengerem dan betot gas pun dilakukan dengan manuver yang tidak biasa. Siapa yang bisa meniru gaya balap Marquez itulah yang cocok menjadi rekan setimnya di Honda, tapi siapa?
Honda sekarang sangat fokus pada pengembangan sasis yang berkelanjutan. Bos LCR yakin bahwa motor RC213V versi 2020 akan lebih kuat. Dan masih ada beberapa trek dengan cengkeraman yang lebih banyak, sehingga dapat mencapai hasil yang sama seperti di Qatar, Sachsenring, Brno dan balapan lainnya. Singkat kata tim satelit harus menemukan cara sendiri untuk kendalikan Honda, karena Lorenzo untuk saat ini masih belum bisa maksimal.
This post was last modified on 28 September 2019 21:20
RiderTua.com - Marc Marquez bisa merayakan kemenangan pertamanya bersama tim Gresini Ducati jika dia tidak crash beberapa saat setelah memimpin…
RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan Jimny 5-door di Indonesia bulan Februari lalu dan disambut baik di pasarnya. Seperti model 3-door,…
RiderTua.com - Toyota Prius masih menjadi salah satu mobil hybrid unggulannya di pasar global. Terlebih setelah modelnya memasuki generasi terbaru…
RiderTua.com - BYD sudah dapat mencatatkan hasil penjualan mobil listriknya yang cukup bagus selama ini. Meski demikian, mereka juga melakukan…
RiderTua.com - Kesuksesan Chery dalam menghadirkan Omoda 5 di pasar global menjadi alasan dihadirkan varian listriknya, yaitu Omoda E5. Sejak…
RiderTua.com - Setelah Suzuki mundur dari MotoGP pada 2022, Alex Rins memutuskan pindah ke tim LCR pada 2023. Ini artinya…
Leave a Comment