RiderTua.com – Untuk pertama kalinya musim ini, dua pembalap Yamaha langsung lolos ke Q2. Fabio Quartararo dan tim Yamaha berharap ada peningkatan di Malaysia berkat spesifikasi mesin baru yang hanya diuji beberapa lap sebelumnya. Namun bagi rider asal Prancis itu tidak ada yang berubah dalam latihan bebas di Sepang, karena mesin baru M1 yang dia tunggangi berhenti bekerja setelah hanya menempuh beberapa meter.
Jadi jelas bahwa mesin belum menjadi langkah maju yang besar. “Saya hanya dapat mengujinya selama satu setengah lap. Mesinnya mengalami masalah teknis, jadi kami tidak dapat lagi menggunakan mesin ini akhir pekan ini di Malaysia,” ungkap El Diablo.
Namun, awal balapan akhir pekan MotoGP di Malaysia cukup menjanjikan bagi Yamaha bahkan pada tahap evolusi terbaru M1 milik Fabio Quartararo. Untuk pertama kalinya musim 2024, pabrikan yang bermarkas di Iwata Jepang itu mampu meloloskan kedua pembalapnya secara langsung ke kualifikasi 2 pada hari Sabtu. Fabio berada di posisi ke-6 sementara rekan setimnya Alex Rins di posisi ke-8.
El Diablo menjelaskan, “Hari ini sangat baik. Meskipun ada yellow flag, kami berhasil mencatatkan waktu 1:58,9 menit pada lap pertama. Saya juga sangat terkejut dengan catatan waktu saya dengan ban hard. Ban sudah aus dan kondisinya sangat sulit, tetapi kami tetap cepat.”
Usai sesi kualifikasi pada Jumat sore di Sepang, Quartararo bisa menarik kesimpulan sementara yang positif. “Kami masih harus memperbaiki beberapa hal kecil, tetapi motornya terasa luar biasa bahkan dengan mesin lama. Terutama karena kami tahu bahwa kami biasanya banyak kesulitan di kualifikasi,” ungkap pembalap FQ#20 itu.
Langkah yang menentukan adalah adaptasi elektronik motor. Kini wheelie dan kontrol traksi memberi pembalap lebih banyak kebebasan. Namun, ini juga membawa masalah baru. “Di Thailand kami mulai mengubah elektronik dan di Malaysia kami mengambil langkah lain ke arah ini. Efeknya serius. Kemudian set-up baru berlaku lama, itulah sebabnya lebih mudah untuk menghasilkan highside. Misalnya, jika kami tidak memikirkannya. Tetapi begitu kami telah menginternalisasi ini, kami dapat melaju lebih cepat karena memungkinkan motor melaju lebih alami,” jelas rider berusia 25 tahun itu.
Quartararo menambahkab bahwa tim telah membicarakan langkah ini sejak lama, tetapi baru meng’eksekusi’nya sekarang karena berisiko. “Tetapi apa ruginya? Dalam skenario terburuk, saya harus melalui fase kualifikasi 1. Tetapi saya sudah terbiasa dengan itu tahun ini,” ujar juara dunia MotoGP 2021 itu.
Keputusan tersebut dibuat oleh direktur teknis Yamaha Massimo Bartollini dan merupakan perubahan dalam metode kerja. Ini seharusnya membawa tim Yamaha kembali ke puncak klasemen dalam jangka menengah.
“Semua masukan datang dari Max dan kami banyak ngobrol satu sama lain. Saya lebih banyak berbicara dengannya musim ini ketimbang dengan ibu saya. Di awal musim dia menjelaskan kepada saya, bagaimana dia ingin mengubah cara kami bekerja dan saya tidak menganggapnya serius pada awalnya. Tetapi sekarang saya melihat bahwa kami telah meningkat selangkah demi selangkah dan saya sekarang mengerti, mengapa beberapa peningkatan membutuhkan waktu,” ujar pembalap yang memiliki gaji paling tinggi di MotoGP itu.
Fabio Quartararo menempati peringkat 13 secara keseluruhan di klasemen dengan mengumpulkan 93 poin.
This post was last modified on 2 November 2024 09:10
RiderTua.com - Matteo Flamigni dikenal sebagai ahli telemetri dari legenda MotoGP Valentino Rossi. Setelah pembalap asal Italia itu pensiun, Flamigni…
RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…
RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…
This website uses cookies.
Leave a Comment