RiderTua.com – Luca Marini menjadi sorotan di Qatar karena spekulasi kepindahannya ke Honda. Tak hanya itu, pembalap VR46 Ducati itu juga menjadi berita utama setelah tampil impresif dengan membukukan rekor lap sepanjang masa sehingga berhasil mengamankan pole position di sirkuit Lusail. Namun, di parc ferme sehubungan dengan sprint race dan balapan utama, dia memberitahu bahwa kecepatannya masih kalah 0,1 detik. Meski demikian, Maro membawa pulang medali setelah finis di posisi ke-3 dalam sprint 11 lap. Marini adalah pembalap yang analitis, jika dia berada di tim pabrikan dan mendapat dukungan penuh untuk mengembangkan motor sesuai pengalamannya di Ducati, bisa jadi hasilnya akan bagus. Saat ini karena di tim satelit meskipun dia tahu apa kekurangan motor, hanya pembalap pabrikan yang bisa merubahnya.. Mungkin setelah di tim resmi Repsol Honda masukannya akan dipakai 100%… ! karena sudah tidak ada Marc Marquez lagi disono.. Meskipun dia tidak langsung menang dengan Honda, paling tidak bersama Joan Mir, dia bisa mengembangkan motor yang lebih ‘manusiawi’ bukan motor Alien 😂
Jadi, apakah hasilnya lebih baik dari yang diperkirakan? “Tidak, lebih buruk lagi. Hasilnya bagus ya, tapi saya tidak menyangka akan ada masalah besar pada ban belakang. Itu adalah sebuah bencana, setelah 4 lap bannya benar-benar aus,” jawab rider berusia 26 tahun itu.
Mengenai feeling tidak nyaman dengan tekanan udara berlebihan pada ban belakang, Luca Marini mengungkapkan, “Saya banyak mengalami selip pada fase pengereman, bobot kita turun pada fase akselerasi dan saat memasuki tikungan cepat tidak ada dukungan dari ban belakang saat membelokkan motor. Jadi kita selalu sedikit meluncur ke dalam tikungan dan kita tidak perlu terlalu sering menggunakan rem belakang atau engine brake. Itulah sedikit feeling yang kita dapatkan. Dan jika kita menegakkan motor, misalnya saat keluar tikungan terakhir, motor terus mengalami spin hingga beberapa meter.”
Rekan setim Marco Bezzecchi itu menambahkan, “Tapi dari data, kami tahu apa masalahnya. Masalahnya adalah tekanan udara di ban belakang yang meroket naik. Hal ini belum pernah terjadi pada kami sebelumnya dan kami tidak mengerti mengapa hal itu terjadi sekarang. Ini adalah situasi yang sangat unik karena masalah selalu berdampak pada ban depan, namun hari ini yang menjadi masalah adalah ban belakang.”
“Kami harus menemukan solusi untuk race hari Minggu. Jika kami melakukan kesalahan, kami harus menemukan solusinya untuk memperbaikinya. Dan jika saya bisa melakukan sesuatu dengan gaya balapku, maka that’s oke tapi kami harus memahami jalannya. Yang lainnya ban depan. Saya merasa cukup nyaman dengan ban soft, tetapi semua pembalap memilih ban hard. Jadi saya akan berusaha keras lagi saat pemanasan untuk melihat, apakah itu pilihan tepat untuk balapan jarak jauh,” pungkas Maro.
RiderTua.com - Selama balapan kandangnya di Jerez, Marc Marquez memberikan beberapa clue menarik tentang rencana masa depannya di MotoGP. Menjelang…
RiderTua.com - Selang sehari setelah rekan setimnya Marco Bezzecchi meraih podium pertama tim VR46 di MotoGP musim ini, Fabio di…
RiderTua.com - Pendatang baru BMW Toprak Razgatlioglu sukses 3 kali menang dan 6 kali naik podium dalam 9 balapan pertama…
RiderTua.com - Kerjasama 10 tahun antara Ducati dan tim Aruba di Kejuaraan Dunia Superbike akan berakhir musim 2024. Pada April lalu,…
RiderTua.com - Setelah 4 tahun tidak membalap Andrea Iannone merasa terganggu dengan kenyataan bahwa rookie dari tim Go-Eleven itu tidak…
RiderTua.com - MG Motor telah menghadirkan tiga mobil ramah lingkungan di Indonesia, terdiri dari dua model BEV dan satu model…
Leave a Comment