Categories: MotoGP

Gigi Dall’Igna : Kontrak Pembalap Penting Tapi Mereka Mau Motor Terbaik

RiderTua.com – Karena performanya yang luar biasa, kompetitor melirik pembalap Ducati MotoGP seperti Jorge Martin dan Marco Bezzecchi. Tapi Gigi Dall’Igna tahu bagaimana menjaga agar pembalap andalannya tetap sejalan. Dengan sedikit perubahan dan yang terpenting memberi mereka motor pemenang.

“Pada akhirnya, para pembalap harus mengendarai motor yang mereka inginkan. Para pembalap harus menempuh jalan yang menurut mereka terbaik. Kami harus memperhitungkan apa yang diinginkan pembalap. Saya ingin melanjutkan dengan Jorge Martin, karena dia jelas merupakan pembalap yang sangat baik. Kami tidak punya masalah sedikit pun dengannya. Jorge adalah pria yang sangat baik. Bekerja dengannya juga berjalan sangat baik, semua teknisi Ducati memujinya dan bergaul dengannya dengan sangat baik,” ujar General Manager Ducati Corse itu.

Gigi Dall’Igna : Kontrak Pembalap Penting Tapi Mereka Mau Motor Terbaik

Sebagai informasi, Gigi Dall’Igna bergabung dengan Ducati Corse pada Oktober 2013 dan menjabat sebagai General Manager. Dia butuh 9 tahun sebelum mencapai tujuannya bersama Francesco ‘Pecco’ Bagnaia yang memenangkan Kejuaraan Dunia Pembalap dan pada saat yang sama juga memenangkan Gelar Dunia Superbike bersama Alvaro Bautista. Ducati juga sukses memenangkan kejuaraan dunia konstruktor MotoGP 3 kali berturut-turut yakni pada tahun 2020, 2021 dan 2022. Ini adalah pencapaian terbesar dalam karirnya.

Untuk musim ini, petinggi Ducati telah menetapkan target untuk memastikan performa MotoGP 2022. Rekor tahun lalu sangat mengesankan dengan 4 tim dan 8 pembalap meraih 12 kemenangan, 16 pole position, dan 32 podium. Di klasemen pembalap, 4 pembalap Ducati masuk 8 besar.

Sebelum balapan kandang Ducati di Mugello (9-11 Juni) mendatang, hasil yang ditorehkan pada awal 2023 terlihat sama bagusnya dengan tahun lalu. Dalam 5 seri pertama, Ducati merayakan 4 kemenangan MotoGP dengan Bagnaia (Portimao dan Jerez) dan Bezzecchi (Las Termas dan Le Mans). Sementara itu, di klasemen pembalap, ada 5 pembalap Ducati yang berada di 6 teratas.

Tahun ini Ducati kembali melengkapi 4 tim lagi dan bekerjasama dengan 3 tim satelit yakni Pramac, Mooney VR46 dan Gresini Racing juga untuk 2024. Meskipun kesepakatan baru dengan Gresini belum ditetapkan.

Di sisi lain, sama seperti tahun ini Yamaha juga tidak akan memasok tim satelit pada 2024. Pierer Group sibuk dengan dua tim yakni Red Bull KTM dan GASGAS-Tech3. Sedangkan Aprilia juga tidak akan memasok tim satelit baru, mereka akan tetap bersama tim RNF.

Dalam sebuah wawancara, Gigi Dall’Igna meyakinkan, “Kami sedang berupaya untuk dapat melanjutkan situasi saat ini dengan 4 tim dan 8 pembalap. Ini adalah situasi yang baik bagi kami. Dari segi anggaran dan tentunya juga dari segi aspek olahraga. Karena tahun lalu Bastianini bersama Gresini, dia memenangkan 4 balapan dan berakhir di peringkat 3 di Kejuaraan Dunia. Kemudian kami membawanya ke tim Ducati Lenovo.”

Bos balap Ducati asal Italia itu tidak mau mendengar lagi keluhan bahwa persaingan tidak adil ketika Ducati menerjunkan motor dua kali lebih banyak dari Honda, KTM dan Aprilia serta 4 kali lebih banyak dari Yamaha.

“Regulasinya sama untuk semua produsen. Pabrikan lain dapat meniru strategi kami kapan saja jika mereka mau,” tambah insinyur berusia 56 tahun itu.

Di Le Mans, Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti mengungkapkan bahwa pabrikan Borgo Panigale ingin melanjutkan dengan Lenovo dan Pramac pada 2024 dengan 4 pembalap yang sama. Begitu juga dengan Bagnaia dan Bastianini serta duo Pramac Martin dan Zarco.

Gigi menjelaskan, “Kami masih di awal musim. Kami belum tahu persis, apa solusi terbaik untuk Ducati 2024 nanti. Saya sangat senang dengan performa pembalap kami. Semuanya sangat cepat, beberapa bahkan lebih, beberapa sedikit kurang. Tapi tetap saja, rata-rata tingkat performa pembalap kami sangat-sangat tinggi. Itu membuat kami sangat senang. Tapi kami masih harus mencari pasangan pembalap mana yang paling masuk akal bagi kami di tahun 2024.”

Rumornya, Bezzecchi kemungkinan besar akan ditarik ke Pramac sementara Jorge Martin masuk dalam daftar keinginan di Yamaha. Namun Bez juga akan diterima sebagai rekan setim Fabio Quartararo untuk menggantikan rekan VR46-nya Franco Morbidelli.

Tapi pembalap berjuluk Martinator itu telah menegaskan bahwa dia merasa sangat nyaman di Pramac-Ducati. Dan Bez juga ingin terus membalap di Ducati. Tak heran jika mereka berdua menolak mengingat performa Yamaha M1 yang jauh dari ekspektasi.

“Tentu, kontrak yang ditandatangani pembalap itu penting. Tapi pembalap selalu ingin mengendarai motor terbaik,” tegas Dall’Igna. Dan motor terbaik ini sudah beberapa lama diproduksi di bawah pengawasan Gigi Dall’Igna di Borgo Panigale.

Sebagai contoh, pada 2020 selama berada di Moto2 di tim Red Bull-KTM Ajo, Jorge Martin tidak yakin bahwa KTM RC16 adalah motor terbaik untuk musim rookie-nya di MotoGP untuk 2021. Itulah mengapa Martin memutuskan kontrak KTM dengan membayar 40.000 euro (Rp 641 juta). Rider asal Spanyol itu kemudian menyeberang ke Pramac-Ducati dan berhasil merayakan kemenangan MotoGP pertamanya di Spielberg 2021 dan merupakan kemenangan MotoGP pertama sejak dimulainya kerja sama tim Pramac dengan Ducati pada 2005.

“Saya pikir tidak adil jika kita merekrut pembalap muda untuk Kejuaraan Dunia MotoGP karena kita memiliki tim yang bagus di Kejuaraan Dunia Moto3 dan Moto2,” lanjut Dall’Igna.

Di sisi lain, pendekatan seperti itu bukanlah hal yang aneh atau terlarang. Pasalnya Fausto Gresini juga mendidik Sam Lowes di tim Moto2-nya untuk MotoGP dan kemudian mempromosikannya ke MotoGP bersama Aprilia. MoviStar-Honda dengan tim Alberto Puig dan Gresini juga telah melakukannya dengan sejumlah pembalap seperti Dani Pedrosa misalnya, yang baru dipromosikan ke MotoGP di Repsol Honda setelah memenangkan tiga gelar (125cc dan 250cc). Pons, Avintia, dan Martinez juga kerap merekrut pembalap MotoGP mereka dari tim mudanya.

Dengan Marc Marquez, Joan Mir dan Alex Rins, HRC memiliki tiga pembalap di bawah kontrak yang telah dibangun oleh Honda di kelas kecil (Marc di Moto2) untuk pekerjaan yang lebih tinggi. Bahkan meski Mir dan Rins sempat bergabung di Suzuki.

Pada tahun 2022 Valentino Rossi juga mendirikan tim MotoGP-nya, paling tidak agar dia tidak kehilangan bakat luar biasa seperti Pecco Bagnaia (yang harus dia serahkan ke Pramac-Ducati) setelah sukses di kelas Moto2, tetapi setidaknya ambil bagian di balapan MotoGP untuk jangka waktu tertentu. Setelah karir gemilang di Moto2, Marco Bezzechi dan Luca Marini bergabung dengan Tim VR46.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Bermesin 2 Silinder Harganya Rp 60 Jutaan, Suzuki Rilis GSX-250R Model Baru

RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…

24 April 2024

Daihatsu Lanjutkan Produksi Rocky-Raize di Jepang

RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…

24 April 2024

Citroen Menjual C3 Aircross Dengan Harga Terjangkau Karena Ini

RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…

24 April 2024

Tesla Turunkan Harga Mobil Listriknya Lagi?

RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…

24 April 2024

Honda Mobilio Baru Terjual 194 Unit di Q1 2024

RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…

24 April 2024

‘Rolling in the City’ dengan New Honda Stylo 160

RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…

24 April 2024