RiderTua.com – Sebagai adik dari legenda MotoGP Valentino Rossi, Luca Marini selalu memiliki posisi khusus yang telah dipelajarinya dari sang kakak sepanjang karirnya. Dalam sebuah wawancara, pembalap Mooney VR46 Ducati itu menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Rossi dan Akademi VR46 yang telah berubah selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, Marini juga berbicara tentang manfaat keseimbangan di kelas utama dan mengapa pembalap di Italia dinilai sangat kritis.
Ketika Luca ditanya, apakah ada seseorang yang menjadikannya pembalap yang lebih baik? “Semua orang di sepanjang karirku telah membantu saya menjadi pembalap seperti sekarang ini. Menurutku setiap orang yang pernah bekerja dengan saya sangat penting dan itu terjadi sejak di Moto3. Saya senang belajar dari semua orang yang bekerja dengan saya,” jawab rider berusia 25 tahun itu.
Luca Marini : Media Selalu Memperlakukan Saya Berbeda Dibandingkan Pembalap Lain
Apakah Luca Marini menyusun timnya saat ini atau dibuat untuknya oleh orang lain? “Saya memilihnya bersama Pablo, Uccio dan Vale,” jawabnya.
Pernahkah Luca menolak seseorang yang tidak cocok dengan tim? “Tidak pernah. Beberapa kali saya diberitahu bahwa orang x tidak akan lagi bekerja dengan saya. Tanggapan saya adalah, ‘Oke, baiklah, tetapi anda harus menggantinya dengan seseorang yang lebih baik ketimbang yang anda ambil dari saya’,” ujar pembalap asal Italia bermata indah itu.
Maro melanjutkan, “Menurut pendapat saya, pembalaplah yang membuat perbedaan. Teknisi itu penting karena dialah yang membuat motor. Tapi suasananya diciptakan oleh pembalap. Balap motor tampaknya menjadi olahraga individu. Tapi cara kerja tim itulah yang membuat perbedaan. Bahkan jika pada akhirnya kitalah yang harus mempresentasikan hasil kerja ke seluruh tim dalam waktu 40 menit.”
Akademi VR46 tampak seperti satu keluarga besar. Apakah situasi keluarga ini memaksa Marini untuk membawa orang ketiga ke meja perundingan untuk membela kepentingan profesionalnya?
“Tahun ini banyak hal telah sedikit berubah. Karena orang baru telah bergabung dengan akademi. Orang baru ini sekarang duduk di meja di sisiku, dengan Pablo dan Uccio di sisi lain. VR46 kini lebih seperti sebuah perusahaan, dimana setiap departemen dikelola secara mandiri,” kata putra Mama Stefania itu.
Jadi, Luca memiliki seseorang untuk membela kepentingan profesionalnya di depan tim VR46? “Ya. Pada awalnya, itu adalah situasi yang sangat aneh tetapi sekarang sudah normal. Tahun lalu dan ketika saya masih di Moto2, segalanya menjadi rumit. Tapi hubungan saya dengan Uccio dan Vale selalu baik, meski mereka mewakili kepentingan tim. Karena mereka tahu bagaimana rasanya berada di tempat saya dan apa yang terbaik bagi kami para pembalap,” lanjut Maro.
Menurut Luca, apakah lintasan MotoGP saat ini kehilangan sosok pemimpin atau referensi? “Tidak, saya pikir MotoGP tidak membutuhkan referensi. Saya rasa jauh lebih menarik sekarang. Sebelumnya, kita hanya bisa mendukung 4 pembalap. Tidak ada orang lain selain Vale, Jorge, Dani, Stoner dan kemudian Marquez. Saat ini 15 pembalap mampu menang. Ini memudahkan penggemar untuk mengidentifikasi pembalap yang mereka sukai. Kami tidak menjangkau penggemar kami dengan meniru pembalap lain. Kami harus menempuh jalan kami sendiri dan menanamkan semangat MotoGP di dalamnya,” jawab tunangan Marta Vincenzi itu.
Bisakah Marini menjelaskan mengapa para penggemar di Italia begitu kritis terhadap Pecco Bagnaia dan tidak terlalu menghargai gelar juara dunianya? “Ini tidak hanya terjadi pada Pecco. Kami orang Italia selalu sangat kritis, jadi tidak mudah bagi kami untuk menegaskan diri sendiri. Sejak kecil, media selalu diperlakukan saya berbeda dibandingkan pembalap lain karena hubungan saya dengan Vale. Karena itu, saya sangat siap untuk situasi seperti itu dan tahu bagaimana harus bersikap,” pungkas Luca Marini.