Saat itu, tim satelit Tech3 Yamaha kerap mengalahkan tim pabrikan dengan Valentino Rossi dan Maverick Vinales, juga bersama Jonas Folger pada 2018. “Ya, itu adalah fase sukses,” ucapnya.
Laurent kemudian mengatur kesepakatan dengan Red Bull-KTM untuk Johann untuk 2019. Kontrak ditandatangani pada Desember 2017. Namun Laurent Fellon tidak benar-benar memberi tahu pembalapnya saat itu. Poncharal tersenyum lalu menjawab, “Menurut saya itu 80 persen benar.”
Faktanya adalah, pada titik ini, hubungan antara Fellon dan Zarco sangat sempurna. Hingga musim 2018, tidak ada selembar kertas yang muat untuk menggambarkan kedekatan di antara keduanya. Mereka selalu bersama. Bahkan Johann memasang foto Laurent di bagian belakang helmnya. Mereka seperti tidak dapat dipisahkan.
Tapi hal itu berubah ketika Zarco sangat cepat pada tes musim dingin 2018 di Sepang dan Doha-Qatar. Repsol-Honda dan tim lain memperhatikan dan mengajukan penawaran kepada Fellon dan Zarco. Namun kontrak dengan KTM untuk 2019 dan 2020 sudah lama ditandatangani.
Herve menjawab, “Ya. Dan tentu saja kami juga berbicara tentang masa depan di tahun 2017 dan 2018. Sebelum dimulainya musim 2018, sejak awal saya memberi tahu Laurent dan Johann bahwa kami telah mencapai kesepakatan dengan KTM untuk tahun 2019.
“Kami tidak berkolusi, tetapi kami mengetahui bahwa kami telah memilih merek yang sama. Kami bahkan tidak membicarakan rencana ini sebelumnya. Saya percaya pada proyek KTM MotoGP seperti halnya Laurent Fellon. Johann sangat memercayai Laurent. Tapi Laurent tidak menceritakan semuanya tentang kontrak KTM. Johann menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada manajernya.”
“Pada tahap ini pemutusan kerjasama dimulai. Saya pikir Johann menyesali peralihan awal Fellon ke KTM untuk motor yang seringkali tidak kompetitif di musim ketiganya. Sementara Tim Yamaha sudah diisi Rossi dan Vinales. Tapi Repsol-Honda akan menarik. Ducati juga tertarik. Namun kerja sama antara Johann dan KTM tidak berhasil. Saya melihat itu dan sangat menyesalinya. Karena Johann bisa saja meningkat secara signifikan selama 2 tahun di KTM. Tetapi dia berada dalam masa sulit dalam hidupnya,” ungkap Herve.
“Ketidaksepakatan muncul dengan manajer Laurent Fellon. Johann ingin sedikit lebih mandiri, dia tumbuh dewasa. Apa yang terjadi selanjutnya tidak bisa lagi diubah. Saya pikir itu sangat disayangkan.”
“Kemudian Laurent Fellon mengabdikan dirinya 100 persen untuk karier putranya Lorenzo, yang memasuki Kejuaraan Dunia Moto3 melalui Kejuaraan Moto3 Repsol CEV dan Rookies Cup. Laurent menjalani mimpinya. Dengan putranya dia ingin meniru apa yang telah berhasil dia lakukan bersama Johann. Sekarang kami berharap karier Lorenzo akan menuju ke arah ini,” pungas Herve Poncharal.
Page: 1 2
RiderTua.com - Toyota cukup sukses dalam menghadirkan Kijang Innova Zenix sejak setahun lalu di Indonesia. Sebab mobil medium MPV ini…
RiderTua.com - Mini memang dikenal dengan sejumlah produknya yang memiliki kualitas tinggi. Termasuk mobil listrik pertamanya yang dirilis beberapa tahun…
RiderTua.com - Mitsubishi memiliki beberapa mobil SUV yang dijualnya di pasar global. Salah satunya ASX, yang sebenarnya merupakan versi Eropa…
RiderTua.com - Ketika berbicara tentang sirkuit Jerez, Fabio Quartararo teringat kembali kesuksesannya di masa lalu. Dalam 4 tahun terakhir, rider…
RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…
RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…
Leave a Comment