RiderTua.com – Fabio Quartararo dan Yamaha memahami bahwa perebutan gelar MotoGP tidak dapat diubah setelah crash di Australia. Ducati GP22 saat ini berada di level lain, bahkan Quartararo dengan bakatnya tak mampu menutupi kekurangan YZR-M1. Duel dua balapan terakhir dimulai di Sepang, dengan kemenangan Pecco Bagnaia yang semakin mendekati gelar dunia (hanya butuh 2 poin lagi). Bos Yamaha yakin semua masih mungkin meski Pecco hanya butuh 2 poin dan Quartararo 25 poin alias menang. Namun Jorge Lorenzo pernah mengatakan, Yamaha butuh keberuntungan dan keajaiban di Valencia, karena kalau Pecco finish di P-10 saja dia sudah mengamankan gelar dunia..
Masalah Quartararo dalam kualifikasi
Sebuah misi yang sulit dijalankan Fabio Quartararo di seri terakhir untuk mempertahankan gelar juara MotoGP juga pada tahun 2022. Pecco lebih santai sementara Quartararo harus menang. Manajer tim Massimo Meregalli menyimpulkan akhir pekan di Malaysia, “Kualifikasi yang sulit, seperti biasa dengan kecepatan kami, crash yang tidak perlu di FP4 yang sedikit merusak program. Saya senang dengan Morbidelli karena dia menunjukkan apa yang bisa dia lakukan dan melakukan pekerjaan dengan baik. Sejujurnya, saya mengharapkan sesuatu yang lebih baik di Phillip Island, di sana kami pikir kami akan dapat memulihkan sesuatu”.
Peluang besar terakhir Fabio Quartararo hilang pada hari Sabtu di kualifikasi di Sepang, dengan jatuhnya di sesi latihan bebas terakhir yang menyebabkan patah jari tengahnya. Dia merasakan seperti mendapat ‘cubitan’ dan menyelesaikan Q2 di tempat terakhir (P-12). “Start dari baris keempat saya tidak menyangka dia bisa naik podium. Dia menjalani balapan yang hebat, pada satu titik saya pikir dia bisa menyalip Pecco dan Bastianini. Tujuannya adalah untuk meninggalkan Sepang dengan kejuaraan yang masih terbuka, hanya ada dua poin yang kurang, tetapi setelah apa yang terjadi di antara mereka berdua, semuanya mungkin terjadi,” katanya.