Luca Marini Ingin di Tim Pabrikan? Semua Orang Juga Mau!

RiderTua.com – Usai finis ke-6 di dua balapan MotoGP berturut-turut (Mugello dan Montmelo), Luca Marini juga menorehkan hasil bagus dengan mencatatkan waktu terbaik ke-2 di FP2 GP Sachsenring. “Latihan hari pertama berjalan dengan baik, saya puas. Motornya juga bekerja dengan baik di sini, dengan basis yang sama seperti di tes Barcelona. Saya senang bisa cepat di trek yang sangat berbeda dari Barcelona. Kami masih punya beberapa hal untuk diperbaiki, terutama untuk kecepatan balapan dengan ban hard. Karena Pecco sangat cepat, saat ini dia pasti adalah orang yang harus dikalahkan. Tapi kami akan mencoba untuk lebih dekat pada hari Sabtu. Kami beruntung bisa melihat datanya. Jadi kami akan melakukan sedikit perbandingan elektronik dan set-up, untuk melihat apakah kami dapat menemukan sesuatu,” ujar pembalap dari tim Mooney VR46 itu.

Saat ini lagi ramai di Ducati berebut kursi pabrikan, apakah Marini berfikir untuk kesana suatu saat nanti?.. “Saya pikir semua orang ingin bergabung ke pabrikan (siapapun). Namun hasil adalah hal pertama yang dilihat. Dan benar, sejauh ini Enea dan Jorge lebih baik dari saya,” kata Maro sambil tersenyum.

Luca Marini Ingin di Tim Pabrikan

BTW, menurut Bagnaia, kecepatan Marini sudah bagus. “Saya baik-baik saja. Namun, di pagi hari saya merasa lebih baik dengan ban belakang medium, tetapi di sore hari saya sedikit kesulitan. Motornya sedikit sliding, saya mengalami sedikit masalah di tikungan, kehilangan waktu terutama di sektor 2 dan 3. Karena cuaca akan lebih hangat pada hari Sabtu dan terutama hari Minggu, saya berasumsi bahwa itu akan menjadi semakin sulit. Tetapi itu berlaku untuk semua orang. Saya pikir semua orang harus memilih ban hard,” imbuh Maro.

Berkenaan dengan balapan 30 lap, posisi di grid start jelas akan menentukan. “Hal terpenting adalah start dari depan. Kami semua berkendara dengan sangat kencang dan kecepatan yang hampir sama. Saya tidak berpikir kita bisa membuat perbedaan besar dalam balapan. Kita harus menjaga kecepatan dan mencoba untuk tidak merusak ban terlalu banyak. Lebih mudah ketika kita berada di depan,” tambah Marini, yang memperkirakan diperlukan waktu 1:19 menit untuk masuk langsung ke Q2.

Setidaknya setelah FP2, sebagian besar pembalap Ducati berada di depan. Ada 5 GP22 masuk di 6 besar, ditambah rookie Fabio Di Giannantonio di GP21 di tempat ke-9. “Saya senang karena itu berarti, Ducati telah melakukan pekerjaan dengan baik. Ini menunjukkan bahwa motor kami sangat kompetitif juga di sini juga,” kata adik Valentino Rossi itu.

“Tapi saya tidak terlalu terkejut. Jujur, saya pikir Ducati juga punya pembalap terkuat saat ini yang berada dalam kondisi terbaik dan tentu saja punya sesuatu untuk dibuktikan mengingat ada lowongan di tim pabrikan. Saya pikir semua orang ingin bergabung ke sana dan saya yang pertama menginginkannya,” imbuh Maro sambil tersenyum.

Namun, nama Marini tidak pernah disebut-sebut jika berbicara tentang penerus Jack Miller. Pemenang tiga kali musim ini, Enea Bastianini memiliki kartu terbaik. Jorge Martin masih punya harapan.

Marini menambahkan, “Hasil adalah hal pertama yang dilihat. Itu benar dan sejauh ini Enea dan Jorge lebih baik dari saya. Kita berada dalam situasi yang berbeda dan telah berhasil mencapai hasil yang berbeda. Jadi itu normal untuk berbicara tentang mereka. Bagi saya, saya ingin terus berkembang seperti ini, melanjutkan jalan ini dan mencoba menunjukkan potensi saya.”

Apakah hanya kebetulan bahwa lima GP22 tahun ini berada di depan atau apakah itu berarti ‘sesuatu’ di tengah musim? “Entahlah, Diggia juga sangat kuat. Bagi Enea, itu adalah trek yang tidak pernah dia sukai di masa lalu. Bez punya beberapa masalah di pagi hari dan karena itu dia sedikit tertinggal. Entahlah, mungkin itu artinya GP22 sedang digarap dan akan terus ditingkatkan setiap saat. Kita mungkin tidak merasakannya, tetapi selalu ada pekerjaan besar di baliknya. Mereka tidak hanya mengeluarkan motor baru, mereka selalu mengadakan pertemuan dan mengerjakannya,” pungkas Marini.