MotoGP

Franco Morbidelli: Saya Juga Bisa Marah

×

Franco Morbidelli: Saya Juga Bisa Marah

Share this article

RiderTua.com – Franco Morbidelli: Saya juga bisa marah… Franco Morbidelli adalah salah satu pembalap yang terkenal punya karakter yang cool, santai dan pastinya selalu tampil keren. Namanya juga manusia, pembalap Petronas Yamaha itu juga bisa marah. Morbidelli yang fasih dalam tiga bahasa, selalu tampak positif dan sangat rileks sehingga terkadang dia hampir seperti berada di dunianya sendiri. Tapi dengan siapa dia pernah melampiaskan ‘amarahnya’ ini?.. “Saya selalu tertawa ketika orang mengira saya pria yang santai dan tenang. Tetapi saya bisa marah, saya juga sering marah dan itu benar. Sasaran saya adalah Manu (Manuel Lucchetti- teman sekaligus asistennya).. Aku pernah membentaknya, sebenarnya tidak terlalu, sedikit marah,” katanya..

Franco Morbidelli: Saya Juga Bisa Marah

Baru-baru ini, juara dunia Moto2 2017 itu berulang kali mengaku merasa dirugikan dengan motor yang disebut ‘A-spec’ Yamaha. Apakah hal itu membuat podium yang berhasil diraihnya  menjadi lebih berharga, atau apakah malah bikin pembalap berusia 26 tahun itu tambah frustrasi? Karena runner-up MotoGP 2020 itu sering bertanya, apa yang mungkin terjadi dengan motornya?

Pekan lalu, Franco Morbidelli naik podium untuk pertama kalinya musim ini setelah finis ke-3 di Jerez. “Podium ini terasa luar biasa,” puji murid VR46 Academy itu.

“Rasanya lebih manis dari biasanya. Namun masih ada bayang-bayang frustrasi pada kami, itu sudah pasti. Tetapi ketika kami berhasil mendapatkan hasil yang baik, kami hanya merasa senang. Tidak lebih,” kata Franky dengan sikap tenang dan penuh pertimbangan seperti biasa.

Sasaran kemarahan

“Sasaran saya adalah Manu,” ungkap rider blasteran Italia-Brasil itu merujuk pada teman sekaligus asistennya Manuel Lucchetti, yang telah menemaninya ke setiap balapan selama 5 tahun.

“Aku pernah membentaknya, sebenarnya sedikit marah. Saya selalu tertawa ketika orang mengira saya pria yang santai dan tenang. Tetapi saya bisa marah, saya juga sering marah dan itu benar. Kemudian saya lampiaskan pada Manu. Karena dia adalah teman setia saya, dia telah mengenal saya sejak lama dan tahu bagaimana mengatasi amarah saya.”

“Saat saya di rumah, saya hanya bergaul dengan teman-teman saya. Itu sangat membantu saya untuk menyingkirkan segala kesumpekan dan untuk mempersiapkan laga berikutnya,” tambah rider berusia 26 tahun itu.

Sementara itu, Pecco Bagnaia juga berkomentar mengenai Franky. “Kami mengenalnya saat dia marah,” kata teman seakademi Morbidelli di VR46 itu sambil tertawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page