RiderTua.com – Tak hanya Indonesia yang mengalami penjualan mobil yang turun drastis, tetapi juga di sejumlah negara lain seperti Jepang. Padahal negara ini menjadi pusatnya hampir seluruh produsen otomotif yang terkenal di seluruh dunia. Nyatanya penjualan mobil turun drastis di Jepang pula, dan penurunannya cukup besar dari yang diduga. Nampaknya produsen otomotif disana harus berusaha untuk bertahan ditengah situasi yang masih belum kondusif seperti sekarang.
Namanya Jepang tentu yang terbayang pertama kali yaitu ‘kampung halamannya’ sejumlah produsen terkenal seperti Toyota, Honda, Suzuki, sampai Mitsubishi. Hasil penjualannya juga selalu lebih tinggi dari negara tujuan produsen tersebut. Apalagi kalau modelnya berjenis kei car atau mobil ramah lingkungan, tentu produk sejenis ini paling banyak dicari di Negeri Sakura.
Tapi kondisi sekarang sudah memutar balikkan hasil penjualan mobil di Jepang, dimana terjadi penurunan sebesar 11,5 persen pada tahun 2020 lalu. Memang persentasenya tak sebesar Indonesia dan negara di Asia Tenggara yang bisa tembus hingga 20 persen atau lebih. Tapi justru penurunan penjualan di Jepang tahun lalu menjadi yang terburuk sejak 9 tahun terakhir. Waduh!
Mungkin kondisi tahun 2020 tak seburuk tahun 2011, dimana saat itu Jepang menjadi negara yang terdampak bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami yang paling parah. Akibatnya aktivitas industri otomotif hampir lumpuh karenanya, sehingga menyebabkan penjualan turun hingga 15,1 persen. Tapi setelah melalui masa sulit tersebut, produsen bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Kondisi tahun 2020 (dan hingga kini) tentu berbeda dengan tahun 2011 silam, dimana produsen hanya mampu melakukan aktivitas produksi secara terbatas. Dengan inilah hasil penjualan mobil disana pada 2020 lalu tak bisa tembus 5 juta unit seperti tahun-tahun sebelumnya. Baik model kei car maupun non-kei car mengalami nasib yang serupa: hasil penjualan menurun drastis.
Tahun ini seharusnya menjadi momentum untuk memulihkan angka penjualannya yang sempat menurun pada tahun 2020 lalu. Tapi kondisi sekarang yang masih belum membaik seutuhnya, ditambah potensi pasar roda empat bisa kembali memburuk mulai mengancam produsen otomotif. Sepertinya untuk sekarang para produsen harus bisa bertahan dalam kondisi tak menentu saat ini.
This post was last modified on 8 Januari 2021 11:28
RiderTua.com - Stefan Bradl dan Marc Marquez bekerja bersama untuk Honda selama bertahun-tahun. Setelah Baby Alien pindah ke tim satelit…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP1 WSBK Belanda 2024 ..Jumat (19/4/2024), Pembalap ROKiT - Motorrad , Toprak Razgatlioglu menjadi…
RiderTua.com - Suzuki sempat melakukan penarikan terhadap Jimny 3-door di Australia beberapa bulan lalu. Belum lagi dengan adanya recall dua…
RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…
RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…
RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…
Leave a Comment