RiderTua.com – Luca Marini, berujar: “80 persen VR46 Academy adalah keluargaku”.. Ranch milik Valentino Rossi di Tavullia menawarkan para siswa VR46 Academy kesempatan besar untuk berlatih. Sementara itu, pembalap veteran itu merasa senang bisa dikalahkan oleh saudaranya Luca Marini saat berlatih disana. Jadi kelebihan sekolah balap milik Rossi adalah seperti keluarga, bisa makan, tertawa dan mengobrol bersama. Saling memberi saran dan yang paling penting tetap bersenang-senang, itu yang membedakan dari sekolah balap lainnya..
Alex dan Marc Marquez, Pol dan Aleix Espargaro dan sekarang Luca Marini dan Valentino Rossi. Kelas MotoGP akan memiliki satu lagi adik-kakak yang aktif di barisan mereka mulai tahun 2021. Rossi yang merupakan Brand Ambassador untuk pabrikan pakaian motorsport asal Italia ‘Dainese’ itu, meluangkan waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang pribadinya.
Ketika ditanya, apakah Rossi masih tidak terkalahkan di Ranch Tavullia? The Doctor menjawab, “Ya, Luca kadang-kadang mengalahkan saya belakangan ini. Dia mengalami peningkatan dan sekarang sedikit lebih cepat.”
Apakah itu artinya Marini, yang berusia 18 tahun lebih muda darinya, tak merasa bersalah saat mengalahkan ‘guru’nya? “Kadang-kadang saya memikirkan hal itu,” ujar Rossi sambil tersenyum.
Meski begitu, Rossi sangat menikmati saat menghabiskan waktu bersama para pembalap muda. Dia berkata, “Bekerja dengan pembalap muda memberi saya energi. Berkat mereka, saya dapat mengisi ulang ‘baterai’ saya. Latihan dengan para pembalap yang mengikuti kejuaraan dunia juga memberikan banyak manfaat bagi saya sebagai seorang pembalap.”
Luca Marini, yang dipromosikan ke kelas MotoGP pada 2021 sebagai runner-up di kelas Moto2, berkometar mengenai Ranch milik sang kakak. “Saya tumbuh menjadi seorang pria di sana. 80 persen dari VR46 Academy adalah keluargaku, 20 persen sisanya berfungsi sebagai sekolah,” ungkapnya.
Terutama banyak hal yang bisa dipelajari untuk bekal balapan di sirkuit beraspal dengan membalap di trek motorcross miliknya. Rossi berkata, “Mereka berkendara tanpa banyak cengkeraman dan belajar mengendalikan motor milik mereka. Mereka belajar menyeimbangkan tubuh dengan benar dan menemukan keseimbangan yang tepat. Ini adalah pelatihan penting untuk membalap di aspal. “
“Ketika pembalap turun dari motor, itu belum berakhir. Kami makan, tertawa, dan mengobrol bersama. Kami saling memberi saran, bersenang-senang dan membiarkan hari yang menyenangkan berakhir,” kata Marini yang merupakan pembalap baru Ducati itu.
This post was last modified on 20 Desember 2020 10:03
RiderTua.com - Memang ini merupakan Yamaha FreeGo yang lama, tapi skutik buatan Indonesia ini diekspor ke Brasil dengan nama Yamaha…
RiderTua.com - Peugeot telah hadir di Indonesia selama lebih dari tiga tahun, walau mereka baru menjual tiga model. Ketiganya terdiri…
RiderTua.com - BYD telah menghadirkan tiga mobil listrik andalannya di Indonesia, yaitu Atto 3, Dolphin, dan Seal. Meskipun begitu, ketiganya…
RiderTua.com - Bos teknis KTM MotoGP Sebastian Risse terkesan dengan performa awal luar biasa yang ditunjukkan rookie Pedro Acosta di…
RiderTua.com - Pedro Acosta dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk menandatangani kontrak baru dengan KTM. Rookie berusia 19 tahun itu tampil mengesankan…
RiderTua.com - Direktur Teknik Aprilia, Romano Albesiano, menjelaskan apa yang kurang dari RS-GP dan anak buahnya untuk membidik gelar juara…
Leave a Comment