RiderTua.com – Cal Crutchlow telah bergabung dengan tim Honda LCR MotoGP selama lima tahun, selama itu dia telah memenangkan tiga balapan. Menutup akhir musim dengan berada di peringkat 9 dunia dengan 133 poin, terpaut 287 poin dari Marquez. Pembalap Inggris itu sekarang berusia 34 tahun, sementara Marc Marquez 26 tahun. Cal Crutchlow lambat karena usia?
Manajer tim Lucio Cecchinello mengatakan Cal adalah orang yang jujur. Dilansir speedweek.com, Lucio Cecchinello mengatakan: “Cal adalah orang yang sangat jujur. Dia selalu mengatakan apa yang dia pikirkan, apakah itu positif baginya atau tidak. Itu adalah kualitas Cal”. Dia juga mengamati bahwa gaya balapnya sekarang berubah. Jika awalnya dia membalap dengan sangat agresif. Sekarang dia menjadi sedikit lebih konservatif.
Banyak yang menduga Cal sekarang menjadi lambat seiring bertambahnya usia. Namun bos tim LCR mengatakan bahwa dia bukan lambat karena usia, namun saat ini menjadi pembalap yang matang. Cal ingin menyelesaikan balapan di posisi terbaik. Seperti di Qatar atau Le Mans, di mana dia benar-benar mengambil banyak risiko selama satu lap, namun justru akibatnya jatuh.
Cal Crutchlow menyelesaikan musim ini sebagai pembalap Honda terbaik kedua setelah Marc Marquez. Karena itu, dia juga mempunyai peluang menggantikan Lorenzo di Repsol-Honda. Tapi dia kalah dari Alex Marquez.
Pembalap Inggris itu juga mengkritik fakta bahwa musim 2019 dia tidak lagi memiliki kecepatan dalam satu putaran (single lap). Dia jarang berhasil mendapatkan posisi di barisan depan yang memuaskan di kualifikasi.
Dia mengeluh: “Motor tahun ini (2019) lebih baik di trek lurus, tetapi saat di tikungan semakin buruk. Masalahnya adalah pada banyak sirkuit memiliki dua hingga tiga trek lurus dan 17 tikungan. Dan saya sering merasa tidak nyaman di tikungan”.
Menurut Cal, Marc jelas lebih baik daripada siapa pun di MotoGP. Crutchlow akui performanya tidak konsisten. Jika dia finis lima besar di setiap balapan, dia yakin bisa masuk peringkat ketiga dunia. Namun faktanya dia kadang-kadang hanya finis kedua belas, ketiga atau ketujuh. Namun, Marc selalu menjadi yang pertama atau kedua. Marc sangat pandai dalam mengendarai motor, dia kuat bahkan ketika dia merasa tidak nyaman dengan motornya. Dia mengatasi semua masalah dan masih bisa cepat. Cal Crutclow tidak tahu apakah ada pembalap lain di dunia yang bisa melakukan itu”.
This post was last modified on 23 Desember 2019 08:57
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
Leave a Comment