RiderTua.com – Franco Morbidelli melupakan tahun-tahun terakhirnya di MotoGP bersama pabrikan Yamaha. Dengan mengendarai motor spek resmi Ducati dia akan kembali bertarung di depan. Di akhir musim Quartararo peringkat-10 dunia, sementara Morbidelli peringkat ke-13. Untuk sekelas tim pabrikan tidak berada di peringkat 5 besar saja sudah termasuk tim ‘sunmori’ 😁
Momen tertinggi dalam karir Franco Morbidelli di Yamaha terjadi pada musim 2020, ketika bersama tim Petronas dia menjadi runner-up MotoGP di belakang Joan Mir. Dua tahun berselang dengan tim resmi Yamaha justru merupakan bencana, dia tidak pernah meraih podium, terpaksa bertarung di barisan belakang. Di Valencia dia melakukan debutnya di Ducati tim Pramac dan dia berusaha meningkat dalam dua tahun ke depan.
Kemunduran teknis Yamaha M1 tentu turut menjadi penyebab momen negatif pembalap Italia-Brasil itu, namun dia tak pernah mencari alasan. Dibandingkan langsung dengan mantan rekan setimnya Fabio Quartararo, dia hampir selalu berada pada sisi terburuk. Posisi ke-4 di Argentina sepertinya menandai musim 2023 terbaiknya, namun hal itu malah berakhir dengan sekejap. Dalam setiap balapan di akhir pekan tanpa pernah masuk tiga besar, situasi yang menyurutkan semangat murid Akademi VR46 itu. “Tahun ini saya merasa memiliki kesempatan untuk menjadi pembalap terbaik Yamaha. Performanya cukup baik di paruh pertama musim, namun kurang baik di paruh kedua musim. Mungkin karena pengumumannya atau mungkin karena hal lain di dalam tim, saya tidak tahu..” katanya..
Di penghujung kejuaraan MotoGP 2023, Franco Morbidelli finis di peringkat 13 klasemen sementara Fabio Quartararo di peringkat 10. Masalah di kualifikasi berdampak buruk pada performanya di balapan. “Jika kita memulai balapan dari posisi ke-14 di grid, kecil kemungkinannya kita bisa melakukan apa pun untuk melawan Fabio, yang memulai dari posisi ketujuh, keenam, atau kelima di grid. Kita tidak akan pernah mendapatkannya kembali .”
Morbidelli tidak memiliki banyak kenangan positif selama berada di pabrikan Yamaha. “Ya, saya pasti menjalani beberapa balapan yang bagus, seperti di Argentina tahun ini. Saya melakukan beberapa comeback yang bagus setelahnya kualifikasi yang buruk. Ini yang terjadi di Sepang misalnya, dan balapan lain yang tidak lagi saya ingat. Yang saya ingat hanyalah saya banyak melakukan overtake dari posisi awal yang buruk. Itu saja”.
Mulai tahun depan Alex Rins akan menggantikannya, sementara Morbidelli akan mencoba memulai lagi dengan mengandalkan Ducati Desmosedici dari tim Pramac. Di sudut lain garasi terdapat runner-up Jorge Martin, jika dibandingkan masih terlalu jauh… Pendekatan pertama dengan prototipe Ducati positif, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di tes pramusim. “Penting untuk beradaptasi sesegera mungkin, kami memulai dengan baik dengan tim dan saya bergaul dengan baik dengan semua orang.. Motor ini melaju cukup cepat. Tujuannya terlihat ambisius. Saya ingin dekat dengan Pecco Bagnaia,” kata Franky.
RiderTua.com - BMW X-Series sudah menjadi salah satu jenis mobil yang menjadi andalannya selama ini. Beberapa model mampu mencatatkan hasil…
RiderTua.com - Sejauh ini BMW telah menghadirkan beberapa mobil baru di Indonesia, dengan model terbaru yaitu i5 yang dirilis bulan…
RiderTua.com - Kehadiran Tesla Cybertruck sudah dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia. Bagaimana tidak, mobil pikap bergaya futuristik ini…
RiderTua.com - Di lap terakhir GP Le Mans, Marc Marquez secara sensasional menyalip Pecco Bagnaia dan mengamankan podium ke-2. Namun…
RiderTua.com - Honda Jepang baru saja merilis sebuah motor naked sangarnya yakni CB125R dengan mesin praktis. Motor yang juga hadir…
RiderTua.com - BMW memang cukup sukses dalam menjual beberapa model seperti line-up SUV X-Series yang menjadi andalannya di Indonesia. Walau…
Leave a Comment