Jorge Martin: Ban Soft? 100 Persen Pilihan Saya, Ini Alasannya!

RiderTua.com – Jorge Martin menjelaskan pertaruhan ban setelah kekalahan di lap terakhir MotoGP Australia. Penantang gelar MotoGP itu mengatakan dia ‘100 persen’ yakin bahwa pertaruhannya pada ban lunak (soft) di GP Australia hari Sabtu akan membuahkan hasil setelah kekalahannya di putaran terakhir. Pembalap Pramac Ducati, Martin, memulai balapan utama 27 lap di Phillip Island dari posisi terdepan, dan memimpin seluruh balapan hingga lap terakhir, setelah memilih menggunakan ban belakang soft.

Pembalap Spanyol itu memimpin dengan selisih 3,5 detik namun dia mulai tertinggal dari para rivalnya, yang semuanya menggunakan ban medium belakang, dan secara konsisten kehilangan 0,4 detik per lap pada lap-lap terakhir. Martin memulai putaran terakhir dengan hanya unggul 0,4 detik atas rekan setimnya di Pramac, Johann Zarco, yang melewati Miller Corner dan kemudian meraih kemenangan MotoGP pertama yang telah lama ditunggu-tunggu. Saingan gelar Francesco Bagnaia berhasil mengikuti Zarco di tikungan yang sama, sebelum Martin menyerahkan posisi itu kepada Fabio Di Giannantonio dan Brad Binder di putaran berikutnya dan finis kelima.

Jorge Martin: Ban Soft? 100 Persen Pilihan Saya

Martin menjelaskan pasca-balapan bahwa kurangnya laju motor selama latihan dengan menggunakan ban belakang medium yang disukai sebagian besar pembalap menyebabkan dia mengadopsi strategi mencoba menggunakan kompon paling lembut (soft).

“Sekarang sangat mudah untuk memahami pilihan ban terbaik (medium), namun rencana saya adalah 100 persen memilih ban lunak.. Saya mencobanya dan tidak berhasil. Saya hanya melakukan tujuh lap dengan ban medium saat latihan, saya tidak banyak mencobanya. Mungkin ini masalahnya. Saya banyak melaju dengan ban soft dan saya pikir ini adalah ban untuk balapan.

“Saya lebih suka mencoba dan menjauh, ini strategi saya, tapi mungkin saya bisa berhasil dengan ban medium. Kita tidak akan pernah tahu. (namun) Saya sangat yakin ban soft adalah pilihan yang tepat.”

Ditanya kapan dia menyadari ban sofy tidak akan mampu bertahan dalam jarak tersebut, Martin menjawab.. “Dengan tujuh lap tersisa, saya melihat bahwa saya berada dalam masalah karena mereka mengejar 0,4 detik tiap satu putaran dan saya banyak memaksa. Saya menekan pengereman dan sedikit kecepatan menikung, tapi saya tidak punya tenaga, tidak ada cengkeraman belakang, dan tidak ada grip ban… Saya mencoba menyelesaikannya sebaik mungkin dan ini adalah posisi kelima.”

Setelah sempat memimpin klasemen setelah lomba sprint Indonesia pekan lalu, Martin kini tertinggal 27 poin dari Bagnaia dengan empat balapan akhir pekan dan sisa sprint hari Minggu di Phillip Island.

Akhirnya Martin mengakui salah strategi.. “Itu masih tergantung pada saya jadi saya harus pintar dan tidak membuat kesalahan seperti ini.. Saya yang tercepat, tapi jika saya tidak membuat pilihan yang tepat dalam balapan, percuma saja. Jika saya fokus dan tidak membuat kesalahan ini, saya rasa saya masih bisa memenangkan banyak balapan tahun ini,” kata Martin tentang prospek gelarnya.

Race berikutnya akan menang? “Saya akan mencoba dan menang lagi di Sprint, tapi jika tidak, saya akan mencoba di Thailand, yang merupakan trek yang sangat bagus bagi saya,” katanya..