Taktik Pecco Bagnaia: Tetap Tenang dan Biarkan Pembalap Lain Habisi Martin

RiderTua.com – Setelah harus melalui Q1, Pecco Bagnaia kembali tampil kuat pada Sabtu pagi di Phillip Island dengan menempati posisi ke-3 di grid. “Pada hari Jumat kami tidak langsung lolos ke Q2 karena kami berkonsentrasi bekerja dengan ban belakang medium. Pilihan ban untuk balapan dengan cepat menjadi jelas bagiku, karena tingkat keausan di sini sangat tinggi,” jelas rider berusia 26 tahun yang gagal langsung masuk Q2 untuk kedua kalinya berturut-turut setelah GP Mandalika.

Karena diperkirakan cuaca buruk di hari Minggu maka balapan utama dimajukan ke hari Sabtu di sore hari. Jorge Martin (Pramac Ducati) yang start dari pole, melaju dan tak terkejar sejak awal. Awalnya Bagnaia hanya berada di posisi ke-4 di belakang Brad Binder dan Fabio Di Giannantonio.

“Ketika orang lain membalap jauh lebih cepat dariku pada awal balapan, untuk pertama kali saya merasa ragu,” ungkap murid Rossi itu.

Strategi Pecco Bagnaia

Namun Pecco Bagnaia tetap tenang dan berhasil menjaga jarak menuju podium. Di fase akhir balapan, dia dan Johann Zarco (Pramac Ducati) kembali mengejar, kemudian muncul 4 pembalap yang memperebutkan posisi ke-2. Pada saat yang sama, berkurangnya cengkeraman ban belakang soft Martin menyebabkan pembalap asal Spanyol itu semakin kehilangan grip.

Pembalap Ducati lenovo itu mengungkapkan, “Saya mengira ban soft Jorge akan hancur lebih cepat. Ban itu aus saat tiga lap tersisa, jadi kami bisa mengejarnya di lap terakhir.”

Kemudian Zarco menjadi orang pertama yang menyalip Martin yang sudah tak berdaya. Bagnaia memanfaatkan manuver ini dan menyalip rival utamanya itu di tikungan yang sama. “Pada lap kedua terakhir, saya sudah tahu bahwa kami akan menyalipnya karena dia mengalami masalah traksi yang sangat besar. Saya ingin menyalipnya secepat mungkin karena kami berempat berada di grup dan saya ingin memberikan kesempatan kepada yang lain untuk menyalip Jorge,” kata murid VR46 Riders Academy itu menjelaskan taktiknya. Dengan tidak membuang waktu hingga depan garis finis Pecco segera menyalip agar pembalap lain juga bisa ‘menghabisi’ Martin (P-5) maka jarak poin semakin jauh(+27).

Sementara Pecco Bagnaia berhasil mempertahankan posisi ke-2 hingga garis finis, Martin malah merosot ke posisi 5. Setelah tertinggal 7 poin di klasemen usai sprint race di Mandalika, seminggu kemudian Bagnaia kembali memimpin klasemen keseluruhan dengan unggul 27 poin. Kini rider asal Turin Italia itu membukukan 11 podium musim ini, satu kali lebih banyak dibandingkan tahun 2022.

“Banyak hal bisa terjadi dalam seminggu. Meski begitu, kami harus tetap tenang dan fokus agar bisa terus konsisten menjadi yang terdepan,” pungkas Pecco merujuk pada klasemen pembalap.