MotoGP

Jorge Lorenzo: Saya Selalu Menyulitkan Mekanik, Insinyur dan Lawan Saya

×

Jorge Lorenzo: Saya Selalu Menyulitkan Mekanik, Insinyur dan Lawan Saya

Share this article
Casey Stoner - Dani Pedrosa - Jorge Lorenzo - Valentino Rossi - 4 Aliens
Casey Stoner - Dani Pedrosa - Jorge Lorenzo - Valentino Rossi - 4 Aliens

RiderTua.com – Sabtu (30/4/22) seminggu yang lalu, seperti para Juara Dunia MotoGP yang lain, Jorge Lorenzo ditambahkan ke Legends Hall of Fame di Jerez. Rider yang berhasil memenangkan 5 gelar dunia dan 68 kemenangan itu kini dinobatkan sebagai legenda dan menjadi salah satu dari 33 pembalap yang menerima penghargaan ini seperti Giacomo Agostini, Mick Doohan, Mike Hailwood dan Toni Mang. Mengenang saat dirinya memutuskan untuk mundur dari MotoGP, pembalap berusia 35 tahun itu berkata, “Tentu, tidak mudah saat berurusan dengan saya, itu berlaku untuk mekanik, insinyur, dan juga beberapa rival.”

Jorge Lorenzo: Setelah 18 Tahun Berkarir Lebih Mudah untuk Pensiun

Dalam sebuah wawancara, Lorenzo mengenang masa lalunya dan bercerita bagaimana dia menghabiskan waktu sejak pensiun dari MotoGP dimana dia pernah membalap untuk Yamaha, Ducati dan Honda di kelas utama.

Saat Lorenzo ditanya, bagaimana dia ingin dikenang sebagai pembalap? “Tentu, tidak mudah saat berurusan dengan saya, itu berlaku untuk mekanik, insinyur, dan juga beberapa rival. Saya tahu apa yang saya inginkan dan saya akan langsung mengatakannya tanpa harus basa-basi. Semua orang pasti setuju, bahwa saya sangat bertekad untuk membalap, terutama dalam 10 tahun terakhir karir saya. Saya memulai balapan dengan baik, membuat beberapa kesalahan dan tidak terlalu sering crash. Karena konsentrasi adalah salah satu kekuatan terbesar saya,” tegas rider asal Spanyol itu.

Setelah menjalani kehidupan yang selalu menginginkan hasil maksimal, bagaimana rasanya setelah Lorenzo pensiun dari MotoGP? “Bagi para pembalap yang tidak bisa mencapai impiannya, meninggalkan dunia balap ini bisa dibilang lebih sulit. Tetapi ketika kita berhasil mencapai banyak kesuksesan selama 18 tahun penuh seperti yang saya miliki, jauh lebih mudah untuk pensiun dan menikmati semua kesenangan dalam hidup dan hidup bahagia,” lanjutnya.

Putra Chicho Lorenzo itu menambahkan, “Tentu saja kita tidak lagi menjadi sorotan, saya tidak akan pernah merasakan emosi itu lagi. Tetapi hidup juga merupakan kompromi dan ini adalah olahraga yang berbahaya. Saya juga banyak mengalami cedera, terutama menjelang akhir karir saya. Saya senang dengan apa yang telah saya capai dan juga bangga akan hal itu. Tidak ada penyesalan sama sekali.”

Jorge Lorenzo

Apakah Lorenzo berubah setelah pensiun dari balap pro? “Saya pikir semua orang yang dekat dengan saya akan setuju, bahwa saya telah banyak berubah sejak saya meninggalkan olahraga ini. Karena sekarang saya bisa jauh lebih santai, saya tidak perlu memaksa orang lagi. Saya punya kebiasaan mendorong semua orang secara maksimal. Dan sekarang saya tidak perlu melakukan itu lagi, hidup saya sangat santai. Kesibukan sedikit berkurang tahun ini, tetapi pada dasarnya semuanya jauh lebih santai,” ungkapnya.

“Saya bisa bangun tidur kapan pun saya mau, saya bisa mengatur jadwal semau saya, tanpa stres. Sebelumnya saya selalu sangat fokus, terkadang sangat emosi. Bahkan ketika semuanya berjalan dengan baik, saya ingin meraih kesuksesan yang lebih tinggi. Saya selalu menginginkan lebih, saya mendorong diri saya dan orang-orang di sekitar saya hingga limitnya, begitulah saya dulu. Dan itu berhasil juga untuk saya,” lanjutnya.

Dan apa kenangan terbaik Lorenzo dengan Wilco? “Saya mengalami banyak momen bagus bersama Wilco, kami mengadakan banyak pesta dan selalu merayakannya. Salah satu momen yang akan selalu saya ingat adalah balapan Sepang di tahun 2010. Kami mampu mewujudkan mimpi kami membawa Yamaha ke puncak kemenangan,” pungkas Lorenzo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page