RiderTua.com – Ekspor sepeda motor masih berkembang dengan baik ketika kondisi pasar belum sepenuhnya memulih. Produsen roda dua tetap mengandalkan ekspor ketika serius menggeluti penjualan di dalam negeri. Namun pada bulan lalu, hasil ekspor sepeda motor malah mengalami sedikit penurunan. Entah apa yang menyebabkan ini terjadi.
Baca juga: NIU Catatkan Kenaikan Penjualan Motor Pada Q1 2022
Ekspor Sepeda Motor Mengalami Sedikit Penurunan
Hasil ekspor sepeda motor dari Indonesia ke luar negeri bulan Maret 2022 mencapai 54.865 unit. Walau hasil ini masih cukup bagus, nyatanya hasil tersebut menurun 7,8 persen jika dibandingkan dengan hasil di bulan Februari lalu. Bahkan jika dibandingkan dengan bulan Maret tahun lalu, angkanya menurun hingga 21 persen.
Jika ditotal, sepanjang kuartal pertama tahun ini hanya ada 165.443 unit sepeda motor yang dikirim ke luar negeri. Hasil tersebut ternyata menurun drastis dari tahun lalu dengan angka mencapai 230.729 unit. Tentu ini penurunan yang cukup signifikan, dan ini disebabkan oleh keadaan yang terjadi sampai sekarang.
Kondisi Pasar Belum Memulih
Produksi sepeda motor mengalami dampak serius dari adanya krisis chip semi-konduktor, jadi tak hanya mobil saja. Memang produk roda dua membutuhkan komponen ini pada sejumlah fitur yang dimilikinya. Tapi tentu tak hanya produk kendaraan yang membutuhkannya, tetapi juga produk elektroik lainnya.
Selain itu, kondisi pasar yang belum memulih juga disebut menjadi penyebabnya. Walaupun dampaknya tak terlalu serius jika dibandingkan dengan dampak dari krisis chip semi-konduktor. Walau begitu, produsen masih bisa memproduksi sepeda motor seperti biasa, meskipun kapasitas produksinya kemungkinan sudah berkurang.
Dari hasil ekspor bulan lalu ini, motor matik atau skutik tetap menjadi motor yang paling banyak dikirim ke luar negeri. Jadi tak hanya di Indonesia saja, motor matik ternyata juga cukup banyak diminati di pasar ekspor.
