Marc Marquez: Alarm Dasbor Menyala Misterius

RiderTua.com – Marc Marquez alami masalah teknis saat start yang misterius, namun agak membaik setelah tikungan pertama dan bisa melanjutkan balapan lagi… Dengan comeback MotoGP-nya yang ditunggu-tunggu di Red Bull Grand Prix Amerika, pembalap Repsol Honda itu sekali lagi membuktikan dengan gaya balapnya yang spektakuler dan pemulihan dari cederanya yang fantastik, bahwa dia adalah bagian tak terpisahkan dari proyek MotoGP untuk HRC. “Mulai sekarang, hanya Marc yang akan didengarkan dalam pengembangan motornya. Itu jelas,” tegas tes rider HRC Stefan Bradl di Austin. Namun yang terpenting lagi, Marc Marquez tidak mengalami satu pun crash selama 3 hari…

Marc Marquez: Masalah Teknis Saat Start yang Misterius

Marquez melesat dari posisi ke-9 di grid dan berharap bisa menerobos benteng skuat Ducati tepat di tikungan satu. Tapi kemudian rider berusia 29 tahun itu merosot kembali ke ujung lintasan karena gagal start dan harus disalip lebih dari selusin lawan. Dia juga sempat bertarung melawan Fabio Quartararo (Yamaha) dan Jorge Martin (Ducati) sebelum membawa pulang 10 poin setelah finis di tempat ke-6.

Lebih lanjut pembalap asal Cervera-Spanyol itu menjelaskan, “Kami mengalami masalah teknis di saat start. Honda masih menyelidiki apa yang terjadi. Setelah saya mengaktifkan perangkat start, saya langsung melihat alarm di dasbor. Kemudian saya tetap saja melanjutkan dan mencoba untuk tidak kehilangan terlalu banyak waktu. Tapi motornya menjadi liar.”

“Saya khawatir itu akan menjadi kerusakan besar karena motor tidak berakselerasi dengan baik mulai dari start hingga tikungan pertama. Rasanya seperti mesin terkena rev limiter (mesin tidak bisa digeber). Saya bahkan mencoba memastikannya, tetapi itu pasti masalah yang berbeda. Ketika saya sampai di tikungan pertama, motor tiba-tiba melaju dengan baik, tidak sempurna, tapi lumayan. Tapi alarm tetap menyala sepanjang balapan.”

“Setelah tikungan pertama, ibarat balapan baru dimulai untuk saya, ini semacam balapan sprint. Saya tahu bahwa jika saya sekarang melahap 20 lap dengan risiko 100 persen, saya tidak akan lagi dalam kondisi yang baik pada akhirnya. Meski demikian, saya memberikan segalanya. Tapi 5 atau 6 lap sebelum akhir, tubuh saya memberi isyarat kepada saya bahwa ‘Sudah berakhir, saya tidak punya cukup kekuatan’. Sejak saat itu, saya hanya mencoba membawa motor hingga ke garis finis.”

“Saya mampu mengatur kecepatan yang baik dalam balapan. Tapi hasilnya tidak seperti yang kami perkirakan,” imbuh pembalap kakak Alex Marquez (LCR) itu yang melaju secepat Jack Miller di beberapa lap dan di beberapa sektor berulang kali mengejar 0,3 hingga 0,7 detik dari Aleix Espargaro yang ada di depan.

Yang terpenting, Marc Marquez tidak mengalami satu pun crash selama 3 hari, peningkatan yang signifikan dari GP Mandalika, di mana dia crash sebanyak 4 kali dalam 3 hari.