Categories: MotoGP

Bagnaia ‘Moral Winner’, Pemenang Kualifikasi yang Digagalkan ‘Kekejaman’ Olahraga !

RiderTua.com – Rekam jejak baru yang luar biasa lainnya dari Pecco Bagnaia dengan ducati Desmosedici-nya, di Portimao. Sayangnya lap rekor barunya menjadi tidak resmi karena bendera kuning (Yellow Flag) oleh karena itu posisi pole dan rekornya dihapus dan dia akan start dari P-11 tetapi dia adalah ‘pemenang moral’ di sesi Kualifikasi.. Dalam tanyangan kualifikasi di TV tadi malam, Bagnaia sempat dinobatkan sebagai peraih pole position, sekaligus pemecah all time rekor lap baru GP Portimao. Namun dibatalkan karena bendera kuning akibat pembalap tuan rumah crash. Namun Pecco bisa disebut sebagai ‘moral winner’ (pemenang moral), pembalap yang seharusnya ‘menang’ tetapi digagalkan oleh kekejaman olahraga. Ada banyak cerita kuno tentang kerja keras yang digagalkan. Achilles sang pahlawan medan perang dibatalkan oleh panah di tumitnya, Orpheus sang musisi berbakat yang gagal berjuang untuk menyelamatkan istrinya. Akhirnya Bagnaia akan mencoba. “Saya cukup yakin bisa bertarung untuk masuk 5 besar. Tetapi akan sangat sulit untuk menang,” ujarnya…

Bagnaia ‘Moral Winner’: Pemenang Kualifikasi yang Digagalkan Kekejaman Olahraga

Kemudian Pecco pun menjelaskan, bahwa dia tidak bisa melihat bendera kuning. “Belok kiri setelah menuruni bukit. Sementara bendera ada di sisi kanan, dan saat itu saya sudah bersiap dan hanya fokus untuk belok ke kiri. Jadi tidak mungkin untuk melihat bendera itu.”

“Marini yang berada di belakangku, juga membenarkan hal itu. Dia juga tidak melihat benderanya. Kita juga dapat melihat di TV, bahwa Oliveira tidak lagi berada di zona run-off, jadi itu tidak berbahaya. Jika saya melihat bendera itu, saya bisa melakukan lap lagi. Mungkin kali ini saya tidak akan mengulanginya, karena saya sudah cukup menekan ban. Tapi setidaknya saya bisa berada di baris kedua di grid. Bagaimanapun, itu aturannya dan kita harus mematuhinya,” kata pembalap berusia 24 tahun itu.

Bagaimana pendapat Pecco Bagnaia tentang aturan ini? Pembalap murid VR46 Academy itu menjawab, “Jika ada aturan, kita harus selalu menghormatinya. Menurut pendapat saya, bisa juga karena ada ketidaksadaran. Dalam kualifikasi, di mana semua pembalap memacu motor 100 persen, bisa saja terjadi crash.”

“Dan dalam 15 menit, praktis saya hanya memiliki 4 lap bagus yang tersedia. Kalau salah satu dari 4 ini dihapus, pasti sulit. Saya tidak setuju dengan aturan ini. Untuk kualifikasi, kita harus melakukannya secara berbeda. Tetapi jika itu masalahnya, saya harus menghormatinya.”

“Masalahnya adalah, dalam 15 menit saya kehilangan dua lap dalam dua percobaan. Hari ini lebih baik untuk tetap berada di dalam garasi dan menonton pembalap lain,” kata Pecco sambil bercanda.

“Hal baiknya adalah, kami akan mengambil pole dengan lap yang luar biasa hari ini. Kecepatan saya juga sangat bagus. Dengan ban bekas, saya sangat dekat dengan kecepatan Quartararo di FP4, yang keluar dua kali dengan ban baru. Besok akan sulit untuk mengejar semua tempat ini, tetapi saya akan mencoba. Saya cukup yakin bisa bertarung untuk masuk 5 besar. Tetapi akan sangat sulit untuk menang.”

Catatan Waktu Tak Dapat Diubah

Untuk diketahui, mulai GP Portugal dan seterusnya, sinyal bendera digital akan menjadi standar di Kejuaraan Dunia MotoGP. Apakah piranti ini tidak berfungsi apa-apa? “

Pecco menjawab, “LED berada di posisi yang tepat, kita bisa melihatnya. Saat Martin crash, saya bisa melihatnya. Dan ketika Zarco crash, saya juga melihatnya. Dan ketika saya melihat bendera kuning, saya biasanya langsung mematikan gas. Sayangnya bendera kuning berada ditempat yang mustahil untuk dilihat..”

“Sayang tapi begitulah hasilnya. Mereka juga memberi tahu saya, bahwa kesalahan itu adalah kesalahan mereka. Tetapi catatan waktu telah dibatalkan, itu tidak bisa lagi diubah. Jadi saya harus mulai dari posisi ke-11 di grid dan saya akan mencoba untuk mendapatkan start terbaik untuk membuat posisi di lap pertama.”

Balapan seperti apa yang diharapkan oleh Bagnaia? .. “Saya berharap untuk masuk di grup depan. Maka akan lebih mudah mengejar ketinggalan. Saya pikir 3 atau 4 pembalap lebih cepat. Saya pikir kita akan melihat grup di depan dan saya akan mencoba berada di sana meskipun itu menjadi sulit,” pungkas pembalap asal Italia itu.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Aleix Espargaro : Tidak Ada yang Menyangka Pedro Acosta dan KTM Akan Sekuat Itu

RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…

28 Maret 2024

Honda Sulit Kompetitif : Part Baru di Portimao Tidak Banyak Membantu

RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…

28 Maret 2024

Hyundai Siap Tingkatkan Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…

28 Maret 2024

Hyundai Kembali Menguji Palisade Facelift di Jalan

RiderTua.com - Hyundai mungkin memiliki divisi mobil mewahnya sendiri, yaitu Genesis. Tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan divisinya saja di…

28 Maret 2024

Alasan BMW Belum Umumkan Harga i5 di Indonesia

RiderTua.com - BMW telah meluncurkan i5 di Indonesia sebagai model baru untuk menambah lebih banyak line-up mobil ramah lingkungannya. Mobil…

28 Maret 2024

Mobil Baru Mercedes-Benz yang akan Diluncurkan di Indonesia Tahun Ini

RiderTua.com - Mercedes-Benz telah meluncurkan dua mobil baru di Indonesia, yaitu GLA Facelift dan GLE model terbaru. Meskipun begitu, mereka…

28 Maret 2024