RiderTua WSBK – Musim balap 2019 merupakan era revolusi bagi WorldSBK. Migrasinya Álvaro Bautista yang merupakan jebolan pembalap MotoGP sekaligus memboyong teknologi MotoGP dengan Ducati Panigale V4R disinyalir sebagai sumbernya. Ducati membawa motor yang berasal dari MotoGP musim ini. Bisa ditebak hasilnya jika ‘motor harian’ superbike diadu dengan ‘motor balap sejati’ MotoGP. Faktanya tidak hanya di kejuaraan superbike tingkat dunia (WorldSBK) saja Ducati merajalela. Di kejuaraan superbike Inggris ( BSB) dan di kejuaraan superbike Italia (CIV) Ducati berjaya dan mendominasi. Untuk alasan ini, Jepang, dengan Honda dan Kawasaki sebagai pabrikan Jepang Gerah dengan ulah Ducati yang membuat WSBK rasa MotoGP. Mereka sudah merencanakan strategi tahun mendatang untuk menghentikan tren ini.
Pabrikan yang mampu dan siap adalah Honda. Dimana sudah punya foto copy dari MotoGP dan pabrikan Jepang itu sudah menjual Honda RC213V-S , motor replika MotoGP yang dipakai Marc Márquez. Bahkan motor balap KW 3 dari MotoGP ini sudah turun dalam ajang balap Isle of Man Tourist Trophy, dengan pembalap Bruce Anstey. Walau kesulitannya adalah masalah harga motor yang selangit € 188.000(setara 3 Miliar). Plus kit balap saat turun trek yang harus dibelanjakan sebesar € 12.000 (setara 193 jutaan). Padahal ketentuan paket motor untuk berlaga di superbike tidak lebih dari € 40.000 (setara Rp 643 juta) saja…
Namun yang jadi masalah adalah mempunyai pembalap sekaliber Álvaro Bautista. Tanpa pembalap sekuat dia mungkin akan sedikit kesulitan bersaing. Namun Honda dan Yamaha sudah punya. Tinggal Kawasaki dan Suzuki yang harus berburu…
Pabrikan Jepang gerah dengan ulah Ducati yang membuat WSBK rasa MotoGP. Misalnya Kawasaki yang meminta Dorna meninjau aturan lagi. Petinggi balap Kawak Ichiro Yoda menunggu keputusan Dorna dan jika tetap membuat WSBK rasa MotoGP, Kawasaki akan beradaptasi.
“Kami memiliki banyak pengalaman dengan teknologi MotoGP. Kami akan tetap setia gunakan mesin inline empat silinder, karena konfigurasi ini lebih dihargai di pasar daripada V4. Selain itu, Suzuki dan Yamaha menunjukkan di MotoGP bahwa mesin Inline-4 sangat kuat. Membuat 500 unit motor superbike rasa MotoGP bukan masalah bagi kami “kata Ichiro Yoda.
Memang terjadi perubahan mendasar pada WorldSBK. Dan yang pasti saat ini berjalan dengan arah yang berlawanan, semakin ke-MotoGP-an. Mungkin saat itu tujuan Dorna adalah agar balap superbike terjangkau karena untuk balapan tidak butuh banyak modal. Saat ini sepertinya Dorna akan membiarkan pabrikan sendiri yang memutuskan arah yang akan diambil dalam pengembangan sepeda motor superbike mereka. Yang pasti pabrikan Jepang sempat dibuat gerah dengan cara Ducati diatas.. “Superbike rasa MotoGP”
This post was last modified on 11 Mei 2019 06:41
RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…
RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…
Leave a Comment