Yang namanya supir truk pasti selalu dikaitkan cara berkendara yang ugal-ugalan (sopir bus juga). Kelakuan ini tentu membawa masalah besar bagi pengguna jalan lainnya. Karena bodi truk yang segedhe gaban bisa membahayakan. Jika sampai terjadi kecelakaan maka nyawa taruhannya, dan si supir truk tentu yang sering disalahkan. Supir truk ugal-ugalan, bagaimana mengatasinya?
Hal ini membuat semua orang curiga dengan kemampuan berkendara dari supir truk. Karena bisa jadi supir tersebut mendapatkan SIM dengan cara instan tanpa melewati prosedur yang telah ditentukan. Tidak perlu repot-repot tes ini itu bisa langsung mendapatkan SIM walau skill mengendarainya kurang.
Harus ada yang perlu dibenahi, salah satunya dengan memperbaiki sistem pengelolaan SIM. Hal ini termasuk cara meminimalisir seseorang bisa mendapatkan SIM dengan mudah. Bukannya dipersulit namun untuk mendapatkan sebuah SIM maka seseorang harus memenuhi kriteria tertentu yang mana orang tersebut harus melakukan serangkaian tes dan uji.
Selain itu, pemberlakuan hukuman berat untuk pelanggar yang memiliki SIM juga harus diterapkan di Indonesia untuk memberi efek jera, agar ke depannya tidak mengulangi lagi.
Banyak faktor pencetus yang menyebabkan kenapa sopir-sopir truk ini bertindak ugal-ugalan saat berkendara. Skill berkendara yang kurang sehingga mendapat SIM ‘tembakan’ memang salah satu faktornya.
Faktor lain adalah muatan truk yang pasti sangat berat. Muatan berat ditambah skill berkendara yang kurang juga menjadi faktor pencetus sopir yang ugal-ugalan di jalan. Faktor lain karena gaji sopir truk yang kurang memadai. Diperparah lagi sopir truk ini sering dipalak oleh ‘oknum’ petugas dan preman. Belum lagi truk-truk ini menjadi incaran kejahatan ‘bajing loncat’ yang sering terjadi di jalan raya.
Menyejahterakan kehidupan supir truk bisa menjadi solusi yang pas, karena jika dilakukan demikian, maka supir truk tidak akan ugal-ugalan lagi. Oknum petugas ‘nakal’ dan aksi premanisme harus diberantas. Jalan-jalan lintas propinsi harus diperketat keamanannya juga memberi solusi akan hal ini.
Emang sih semua ini tergantung dari karakter masing-masing dari supir truk. Ada buanyak sopir truk yang baik dan tidak ugal-ugalan di jalan. Dan yang perlu diperhatikan, para pengguna jalan lain harus sangat berhati-hati jika menemui truk di jalan. Yaitu dengan selalu menjaga jarak agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
RiderTua.com - Pendatang baru BMW Toprak Razgatlioglu sukses 3 kali menang dan 6 kali naik podium dalam 9 balapan pertama…
RiderTua.com - Kerjasama 10 tahun antara Ducati dan tim Aruba di Kejuaraan Dunia Superbike akan berakhir musim 2024. Pada April lalu,…
RiderTua.com - Setelah 4 tahun tidak membalap Andrea Iannone merasa terganggu dengan kenyataan bahwa rookie dari tim Go-Eleven itu tidak…
RiderTua.com - MG Motor telah menghadirkan tiga mobil ramah lingkungan di Indonesia, terdiri dari dua model BEV dan satu model…
RiderTua.com - Wuling baru saja mengumumkan pemesanan Cloud EV, termasuk estimasi harga dan pengiriman unitnya ke konsumen. Mobil listrik ini…
RiderTua.com - Seres E1 baru dijual selama lebih dari setahun di Indonesia, dan menjadi mobil ramah lingkungan pertama dari DFSK.…
Leave a Comment