Kenapa Tanpa Cederapun Valentino Rossi Susah Rebut Gelar Dunia Tahun Ini?

Valentino Rossi terpaut hanya 26 poin dari pemuncak klasemen sebelum dia harus menyerah tidak ikut race seri Misano dan harus tersingkir di Motegi dan menandai berakhirnya kesempatan dia untuk meraih gelar dunia tahun ini. Kejadian tersendatnya kans juara memang dimulai dari patah kakinya, apakah hanya itu?
Namun ternyata Valentino Rossi juga tidak yakin bisa memacu motornya dan berebut gelar dengan dua pembalap terkuat Marc Marquez dan Andrea Dovizioso, karena masalah pada motor M1 yaitu daya cengkram ban belakang yang berulang kali menjadi masalah utama di setiap seri, Rossi keceplosan bilang ke media tentang kondisi sebenarnya walau tanpa cedera,

• baca juga: Rencana Berubah? Valentino Rossi Akan Balapan di Aragon

“Bagi saya, tidak jauh lebih baik karena saya memiliki terlalu banyak masalah, selama musim ini dan seperti yang kami sampaikan sebelum seri Silverstone, saya sudah mengatakan bahwa saya tidak cukup kuat untuk berjuang demi kejuaraan. Jadi, secara realistis, meski saya tidak mematahkan kaki saya, saya tidak bisa berebut untuk kejuaraan karena saya tidak cukup kuat. Saya tidak pernah bisa melakukan dua balapan yang bagus secara beruntun(mendominasi secara konsisten). “

Rossi mengalami balapan sulit lainnya di Sepang akhir pekan lalu, finish ketujuh dan menggambarkan ini adalah masalah berulang pada Yamaha M1 versi 2017 dan menggambarkan sebagai motor yang “impossible” dan bahkan “berbahaya” untuk dikendarai dalam kondisi trek basah. Walau Valentino juga merasa bahwa motornya masih memiliki potensi yang belum tergali, dan masih mampu memberikan penampilan yang kuat di trek kering.

“Menurut saya potensi motornya tidak buruk, masalahnya adalah tidak cocok dengan ban Michelin saat ini. Sepeda motor ini di awal tahun memiliki masalah besar, sementara ini dengan sasis 2018 yang baru kami pakai sejak Silverstone dan kemudian saya mematahkan kaki saya(sehingga fokus pengembangan tersendat). Jadi kita berada di belakang yang lain dalam aspek tertentu. Tapi di kondisi balapan kering kami telah belajar banyak hal penting, meski musim ini sangat sulit.”