SPANYOL— Masih ingat cerita Jorge Lorenzo di awal musim bahwa dia tidak akan merubah gaya balapnya untuk Ducati dan tetap yakin dengan ‘smooth riding style’nya saat ini ( autosport.com, 3/1/2017) “Saya yakin bahwa saya tidak akan mengubah gaya balap saya meski mengendarai Ducati, dan itu tidak akan berubah,” kata Lorenzo kepada Autosport.com.
Namun seiring berjalannya waktu, kini Jorge Lorenzo mengakui bahwa ternyata Ducati menuntut yang lain dan itu wajar karena semua perlu pembuktian dan dengan senang Lorenzo bercerita tentang pengalamannya pertama kali bisa memimpin balapan di tahun ini, walau tidak secara keseluruhan race. Jorge Lorenzo juga memulai ceritanya tentang Grand Prix Italia yang menurut dia sebagai permulaan bagusnya.
“Untuk pertama kalinya saya memimpin balapan dengan Ducati dan ini menjadi lebih istimewa berada di Mugello. Saya membuat permulaan yang sangat bagus dan saya mempunyai banyak nilai yang bagus di beberapa putaran pertama, Valentino adalah salah satu dari pembalap cepat yang lebih baik, dan dia tidak memberi kesempatan saya untuk merebutnya, awal lap adalah balapan yang sulit, dimana saya kehilangan posisi hingga finish di urutan kedelapan, masalahnya adalah adanya banyak perbedaan antara lap pertama dan akhir balapan, Awalnya terlihat bahwa kami telah menemukan hal bagus pada tikungan demi tikungan namun kami tidak bisa menyelesaikannya, walau kami telah mengubah hal-hal pada motor, namun masih tidak bekerja seperti yang saya inginkan, saya melewati pengendara di kelompok tengah ketika di tikungan dimana itu menjadi karakteristik utama saya, namun saya tak dapat mengekspresikan kekuatan motor, karena motor (Ducati) ini meminta gaya balap yang tidak sesuai dengan keinginan saya.” kata The Mallocran julukan Lorenzo dengan nada frustasi
Lorenzo akhirnya sangat menyukai gaya balap yang harus diadaptasikan dan diharuskan oleh Ducati agar kencang, seperti yang ditunjukkan oleh Andrea Dovizioso yang memenangkan seri Mugello, berikut Danilo Petrucci yang sabet podium,
“Motor ini sesuai dengan gaya balap rider dengan pengereman kuat seperti Petrucci dan Dovizioso, itulah mengapa mereka menjadi lebih baik, saya sudah katakan itu pada (sesi latihan)hari Jumat, motor yang dipakai Dovizioso dan Petrucci adalah motor pemenang. Saya ikut senang dengan kemenanganDucati, namun saya merasa tidak cukup baik untuk mencoba menang, saya senang dengan kemenangan Dovizioso untuk tim, untuk kembali bekerjadengan dia. Saya selalu menghormati siapapun yang menghormati saya dan diantara dia (Dovi) dan saya ada banyak rasa hormat,Kami banyak berusaha untuk mencoba menjadi kompetitif, namun itu tidaklah mudah untuk mengubahnya dalam semalam. Motor ini meminta untuk gaya balap yang berlawanan dengan saya. Motor ini hampir sama dengan yang di Austin. Itu juga tergantung pada sirkuit karena di Jerez saya lebih beradaptasi. Mereka telah mengubah petunjuknya dan itu membuat perbedaan besar, mungkin di Montmelo semuanya berubah lagi.”
RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…
RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…
Leave a Comment