RiderTua.com – Dalam kedua sesi pada hari Jumat di Sepang, Marc Marquez berjuang keras untuk mengimbangi kecepatan para pembalap teratas. Tapi rider Gresini Ducati itu benar-benar mendapat masalah di FP1. Dia tertinggal hampir 2 detik dari pembalap tercepat Pecco Bagnaia dan parahnya lagi dia bahkan kalah dari Andrea Iannone. Pembalap asal Italia yang sudah 5 tahun tidak menunggangi motor MotoGP itu, mampu menyelesaikan sesi FP1 di posisi ke-9, tiga posisi di depan Marquez yang berada di posisi ke-12.
Marc Marquez mampu meningkatkan performanya pada sesi sore hari, tetapi dia juga lebih lambat dari adiknya Alex yang berada di posisi ke-5. Dengan posisi ke-10 dan tertinggal 0,7 detik dari waktu terbaik yang dibukukan Pecco Bagnaia, Baby Alien cukup beruntung bisa langsung masuk ke Q2. Menariknya, dengan catatan waktu 1:58,3 menit Marc masih unggul 0,4 detik dari catatan waktunya di kualifikasi tahun lalu ketika masih di tim pabrikan Honda.
Marc Marquez menjelaskan, “Jelas, ini masalah saya. Saya punya masalah dengan lintasan, lebih banyak masalah daripada di trek lain dalam kalender balapan. Saya juga tidak suka melakoni tes di sini, meskipun saya akui bahwa Sepang sangat cocok untuk pengujian. Apa yang berhasil di sini berhasil juga di sebagian besar sirkuit lain.”
Juara dunia 8 kali itu melanjutkan bahwa setiap pembalap tidak bisa sama kuatnya di trek mana pun. Dan Sepang adalah salah satu lintasan yang selalu membuat Marquez kesulitan. “Sulit untuk sekadar membicarakan motor atau masalah dengan mesin ketika itu adalah masalah saya. Kita dapat melihatnya dari fakta bahwa adik saya secara teratur lebih cepat di sini,” ungkap rider berusia 31 tahun itu.
Saat ini Marquez hanya unggul 11 poin dari Enea Bastianini di klasemen. Jadi, peringkat 3 yang saat ini ditempati Marquez terancam diambil alih Bestia karena rider Ducati Lenovo itu menganggap Sepang sebagai salah satu trek favoritnya. Lebih buruknya lagi, Desmosedici GP23 tertinggal dari kompetitornya dalam hal top speed. Keempat pembalap semuanya menempati empat posisi terakhir dalam hal kecepatan tertinggi (top speed) yang tidak kalah penting di babak kualifikasi.
“Kami mengalami masalah ini sejak balapan dalam kondisi panas di Asia. Ini terkait dengan suhu, GP23 lebih sensitif dengan suhu panas tapi tidak berpengaruh di Indonesia, tetapi berpengaruh di Thailand dan di Malaysia. Ducati sedang mengupayakan solusi yang akan diterapkan akhir pekan ini,” pungkas rider Spanyol yang tinggal di Madrid itu.
RiderTua.com - Bak jatuh ditimpa tangga pula. Itulah peribahasa yang menggambarkan kondisi Honda pada musim 2024. Dari sudut pandang olahraga,…
RiderTua.com - Salah satu mobil listrik Neta, yaitu model V, sempat diuji tabrak oleh ASEAN NCAP (New Car Assessment Program)…
RiderTua.com - Setelah meraih kemenangan perdananya di MotoGP pada GP Australia 2023, Johann Zarco malah memutuskan meninggalkan Ducati untuk pindah…
This website uses cookies.
Leave a Comment