SUV Kompak Mitsubishi Xforce Memiliki TKDN Hampir 80 Persen

RiderTua.com – Mitsubishi Xforce dihadirkan sebagai mobil SUV baru untuk mengisi segmen di antara Xpander Cross dan Pajero Sport. Layaknya kedua model tersebut, Xforce diproduksi lokal untuk memenuhi permintaan di pasar dalam negeri, dan di luar negeri mulai tahun depan. Ketika ditanya soal TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) pada mobil barunya tersebut, Mitsubishi menyebut hampir 80 persen. Angka yang cukup tinggi untuk model yang baru dirilis.

Mitsubishi Xforce Sudah Mulai Dirakit Lokal

Sejak pertama kali diperlihatkan di Indonesia, Xforce mendapat sambutan baik dari konsumen. Dari desainnya saja sudah cukup menarik sebagai mobil SUV kompak, terlebih dengan fitur yang dibawakannya pada model produksi massalnya. Meskipun modelnya dirakit lokal, Mitsubishi memastikan Xforce masih akan diekspor ke luar negeri, dnegan 40 negara sebagai tujuannya.

Karena diproduksi lokal, jelas Xforce memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) atau komponen lokal. Mitsubishi menyebut jumlahnya hampir mencapai 80 persen, dan angka ini sudah lumayan tinggi untuk mobil yang baru saja dirilis seperti Xforce. Sehingga memudahkannya dalam menjualnya dengan harga cukup terjangkau, meski dengan fitur canggih seperti mode berkendara.

Banyak Permintaan

Sementara itu, pabriknya yang ada di Cikarang mampu memproduksi hingga 5 ribu unit Xforce dalam sebulan. Mungkin ini cukup untuk memenuhi permintaan di pasar roda empat dalam negeri, setidaknya untuk sekarang. Sebab bisa saja suatu saat nanti Mitsubishi bakal kerepotan mengurusinya ketika ekspornya sudah dimulai pada awal tahun 2024.

Mitsubishi telah memasang target penjualan untuk Xforce mulai tahun depan, yaitu sebanyak 20 ribu unit. Mungkin itu target yang cukup tinggi, apalagi mereka harus bersiap untuk menghadapi banyaknya pesanan yang akan didapatnya. Tapi sejauh ini mereka masih dapat memenuhinya, dan siap untuk meningkatkan kapasitas produksinya jika dibutuhkan.

Permintaan akan mobil SUV kompak seperti Xforce masih cukup tinggi di Indonesia. Sehingga Mitsubishi tidak mengkhawtirkannya untuk saat ini.