Subsidi Mobil Listrik akan Berlanjut Hingga Tahun Depan?

RiderTua.com – Sejauh ini subsidi untuk mobil listrik sudah cukup efektif dalam meningkatkan penjualan mobil jenis ini di Indonesia. Walau aturannya cukup ketat, dimana hanya model rakitan lokal saja yang bisa mendapatkan keringanan harga ini, itupun model yang dijual masih cukup terbatas. Tapi karena semuanya berjalan dengan lancar, maka pemerintah akan terus melanjutkan subsidi untuk mobil listrik hingga tahun depan. Tentunya dengan harapan produsen akan terus menghadirkan produk elektrifikasinya.

Mobil Listrik Tetap Mendapat Subsidi Hingga Tahun 2024

Pasar mobil listrik di Indonesia kini berkembang dengan sangat pesat seiring berjalannya waktu. Tentu saja tiap produsen terus menghadirkan produk elektrifikasi unggulannya masing-masing, dengan model dan jenis yang bervariasi. Ada juga yang sudah diproduksi di Tanah Air, contohnya Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5.

Agar penjualannya bisa lebih maksimal, pemerintah memberikan keringanan harga dalam bentuk subsidi sebesar 10 persen untuk PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Hanya saja untuk subsidi yang diterapkan pada tahun ini diberlakukan untuk mobil rakitan lokal saja. Itupun baru Air EV dan Ioniq 5 yang kebagian, sementara model EV rakitan lokal mungkin bisa menyusul setelahnya.

Lebih Laris

Sebab pemerintah sudah berencana untuk memperpanjang ‘masa berlaku’ subsidi kendaraan listrik di Indonesia hingga tahun depan. Tentunya dengan tujuan agar semakin laris mobil listrik yang terjual, maka target penjualan mobil listrik untuk beberapa tahun ke depan dapat tercapai. Yaitu dua juta unit mobil listrik di tahun 2030, dan ini mungkin menjadi target yang cukup tinggi.

Apalagi subsidi yang diberikan masih terbatas pada mobil rakitan lokal, sementara sebagian besar model yang dijual merupakan model CBU atau impor. Namun belakangan ini makin banyak produsen yang menghadirkan produk rakitan lokal, seperti DFSK Seres E1 dan Chery Omoda 5 EV. Neta disebut juga akan menyusul setelahnya, dengan rencana memproduksi tiga mobil listriknya.

Tentu saja ini bisa dijadikan kesempatan bagi ketiga produsen tersebut dalam mengejar ketertinggalannya. Sebab mereka baru menghadirkan produknya di pengujung tahun 2023.