Jack Miller : Set-up Motor Tidak Cocok Dengan Gaya Balapku

RiderTua.com – Jack Miller melakukan start dengan sangat baik dan langsung berada di posisi ke-3 pada lap pertama. Namun terus mengalami penurunan dan setelah 28 lap, rider Red Bull KTM itu hanya finis di posisi ke-15 di GP Austria. Apa yang terjadi? “Saya memulai balapan dengan baik dan berusaha untuk tidak merusak ban belakang di lap pertama. Jika hanya ada sedikit abrasi di trek usai balapan Moto2, maka kita harus menaikkan suhu ban selembut mungkin,” ungkap rider asal Australia itu.

Miller menambahkan, “Saat Bagnaia dan Binder mulai menjauh di depan, saya langsung menyadari bahwa saya tidak memiliki cengkeraman yang saya butuhkan. Setelah itu saya berusaha mengatur situasi sebaik mungkin dengan gaya balapku, namun saya terus turun.”

Jack Miller : Set-up Tidak Cocok Dengan Gaya Balapku

Jack Miller finis di posisi ke-15 dan hanya mencetak 1 poin, kalah 25,4 detik dari pemenang Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo). Seandainya Pol Espargaro tidak mendapat penalti 3 detik karena melanggar track limit, dia akan menempati posisi ke-16 tanpa poin.

Sebenarnya, KTM punya banyak potensi di Red Bull Ring seperti yang berhasil ditunjukkan rekan setimnya Brad Binder yang sukses finis ke-2 baik pada sprint race hari Sabtu maupun di balapan utama hari Minggu.

JackAss menjelaskan, “Roda belakangku mengalami spin di trek lurus, semua orang bisa melihatnya. Semua manuver menyalip terjadi antara tikungan terakhir dan pertama karena top speed saya sangat rendah. Bukan karena mesinnya, tapi karena akselerasi di tikungan terakhir. Di tikungan 1 dan 3 sama saja, di trek seperti ini hampir sepanjang lap.”

“Kami memodifikasi motor cukup ekstensif di Assen untuk lebih mengarah ke yang lain. Sejak saat itu saya kesulitan, kami perlu mengambil langkah mundur untuk kembali ke set-up kami sebelumnya. Saya memiliki gaya balap khusus yang tidak sesuai dengan set-up saat ini. Kita harus melihat apa yang saya butuhkan ketimbang apa yang orang lain lakukan. Saya punya kecepatan dan semangat juang, itu semua tentang meraih hasil maksimal,” pungkas pembalap berjuluk Thriller Miller itu.