Pecco Bagnaia : Untung Ada Sprint

Pecco Bagnaia

RiderTua.com – Pecco Bagnaia tercatat mengalami crash dalam 3 dari 5 balapan MotoGP hari Minggu. Tak dipungkiri bahwa rider Ducati Lenovo itu berhasil memimpin klasemen berkat sprint race. “Yang mengganggu saya, kami membuktikan bahwa kami selalu berada di depan, kami selalu berada di antara yang paling kompetitif dan selalu memiliki kecepatan. Tapi saya hanya unggul 1 poin di klasemen,” kata Pecco, merangkum perjalanan musim sejauh ini setelah crash dengan Maverick Vinales di race hari Minggu di Le Mans.

Pembalap asal turin-Italia menambahkan, “Beruntung ada sprint race sekarang. Jika tidak, peringkat saya akan merosot jauh. Saya bisa saja tertinggal 70 poin ke depan. Sekarang saya ingin memahaminya dalam jeda ini. Karena setiap kali saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus menunggu sebentar, pasti terjadi sesuatu. Apakah saya membuat kesalahan atau saya crash karena alasan lain, seperti di Le Mans.”

Pecco Bagnaia : Untung Ada Sprint

Faktanya, jika hanya ada poin pada hari Minggu (seperti tahun lalu) saat ini Pecco akan berada diperingkat 3 dengan terpaut 26 poin di belakang rekan semereknya sekaligus sahabatnya di VR46 Marco Bezzecchi, yang berhasil menunjukkan performa terbaiknya di 5 seri sebelumnya.

Pembalap dengan Perolehan Poin Terbanyak dari 5 Balapan Utama:

  1. Marco Bezzecchi, Ducati, 76 poin
  2. Johann Zarco, Ducati, 58
  3. Francesco Bagnaia, Ducati, 50
  4. Fabio Quartararo, Yamaha, 48
  5. Jorge Martin, Ducati, 44
  6. Brad Binder, KTM, 43

Berkat performanya di sprint race, Bagnaia memuncaki klasemen dengan total mengoleksi 94 poin namun hanya unggul 1 poin dari rival terdekatnya Bezzecchi. Apa pendapat Pecco tentang lawan-lawannya? “Sprint sangat membantu, itu sudah pasti. Tanpa sprint saya hanya akan mendapat 50 poin. Saya mendulang 44 poin dari balapan sprint, yang jelas sangat membantu,” ujar rider berusia 26 tahun itu sambil tersenyum.

Murid Valentino Rossi itu menambahkan, “Tahun ini cukup jelas, kami selalu terdepan dalam hal performa. Sementara yang lain bergantian. Hal ini bisa dilihat dari hasil di klasemen. Tapi memang benar, bertahun-tahun yang lalu tidak mungkin memimpin Kejuaraan Dunia (meskipun tiga kali nirpoin). Itu telah banyak berubah.”

“Karena biasanya ada 4 pembalap yang sama di depan dan kesalahan bisa merenggut gelar. Sekarang setiap orang memiliki potensi untuk memenangkan balapan. Kami semakin dekat dan mendekati limit mungkin karena aerodinamika atau hal lainnya,” pungkas Pecco Bagnaia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *