Pit Beirer : Kami Tidak Perlu Melihat Tim Lain

RiderTua.com – Tentang kemajuan yang dicapai KTM di GP Spanyol di Jerez, Direktur Motorsport Pit Beirer mengatakan, “Kami secara signifikan memperkuat analisis data kami pada 2022. Kami melihat di Jerez misalnya, setelah tiga lap hanya (Fabio) Quartararo yang mampu membalap bersama (Pecco) Bagnaia, KTM memisahkan diri dalam hal catatan waktu di paruh kedua balapan. Tapi di beberapa balapan tahun lalu, kami finis sampai akhir.”

Red Bull-KTM bersinar di GP Spanyol dengan hasil terbaik sejak terjun di Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2017. Lalu di sprint race, Brad Binder, Jack Miller dan Dani Pedrosa melesat ke posisi 1, 3 dan 6. Ketiganya juga saling bertemu di kualifikasi karena start di dua baris pertama.

Pit Beirer : Kami Tidak Perlu Melihat Tim Lain

KTM telah mencapai beberapa titik terendah dan mengalami kemunduran di beberapa trek dan dalam beberapa kondisi lintasan sejak debut mereka di tahun 2017. Tidak seperti Honda dan Yamaha, mereka dengan cepat pulih untuk kembali ke puncak dan naik podium melalui pembaruan teknologi yang sukses.

Itulah yang terjadi pada tahun 2021, ketika dua balapan pertama di Doha-Qatar menjadi sangat penting setelah mereka kehilangan konsesi. Tetapi di Mugello, KTM merebut kembali podium dengan sasis baru dan perusahaan bahan bakar baru.

Dan ketika Pol Espargaro dan Bradley Smith berada di posisi grid terakhir pada debut balapnya di Qatar pada 2017 dan kalah 3 hingga 3,5 detik, insinyur mesin Ing. Kurt Trieb membawa mesin Big Bang baru ke GP Jerez pada bulan Mei ke Spanyol, meski debut mereka baru dijadwalkan di Brno hingga Agustus. Pembalap sebelumnya hanya bisa menjajal mesin baru ini selama 2 jam di Le Mans.

Setelah musim 2019, sasis baja yang baru dengan profil datar yang dikembangkan oleh Dani Pedrosa masuk ke trek, dan langkah pengembangan ini juga membuahkan hasil. Pol Espargaro meraih 5 podium pada tahun 2020 dan berada di peringkat 5 dalam klasemen, terpaut hanya 4 poin dari peringkat 3 di Kejuaraan Dunia.

Direktur Teknik KTM MotoGP yang baru Fabiano Sterlacchini (dari Ducati) membawa sistem analisis data ekstensif, di mana setiap sesi dan setiap pengukuran top speed dicatat pada musim panas 2021.

Proyek lain diluncurkan pada 2022. Pada Agustus, kerja sama dengan spesialis aerodinamika dari Red Bull Racing di Milton Keynes (Inggris) disepakati di GP Silverstone. “Ada 220 ahli aerodinamika yang bekerja di sana,” kata CEO KTM Stefan Pierer.

Dua tahun lalu, Mike Sinclair (mantan kepala teknisi di Yamaha dan Suzuki di Kejuaraan Dunia 500cc) memuji kecepatan pengembangan di KTM, yang oleh orang Inggris disebut sebagai ‘tingkat respons pembaruan teknologi’.

“Sejauh menyangkut kecepatan perkembangan, kami tidak banyak yang berubah. Tapi kita tidak bisa mengulangi betapa luar biasanya kelas MotoGP ini dan seberapa cepat itu berkembang secara teknis. Harus mengejar ketinggalan 3,5 detik di Qatar pada awal 2017 adalah satu hal. Tapi karena kita telah membuat gap ini, semua orang membalap 3 detik lebih cepat lagi. Sebenarnya, kami mencari catatan waktu yang brutal dan menemukannya,” tegas Pit Beirer.

“Pada awal musim 2023 di Portimao, sekali lagi kami berada 1 detik di bawah rekor lap sepanjang waktu sebelumnya. Jadi, kita harus terus meningkatkan dan entah bagaimana meningkatkan setiap detail dan setiap hal kecil. Pembangunan adalah tentang jumlah dari banyak hal kecil. Tidak ada lagi yang menemukan roda baru di MotoGP, tidak ada yang secara otomatis menemukan 0,5 detik.”

“Kita harus selalu memperhatikan detail elektronik, mesin, sasis, dan suspensi. Kami menemukan hal-hal kecil di bagian mana pun di musim dingin, yang membawa kami selangkah lebih maju. Tapi itu masih belum cukup untuk sekadar atau dengan mudah membalap di depan. Karena tempat teratas sangat ketat. Kami tidak perlu melihat tim lain, karena pertama kami harus melihat apakah kami membentuk basis yang stabil di KTM. Balapan berikutnya akan menunjukkan apakah ini berhasil,” pungkas Pit Beirer.